Diburu Pemancing dari Luar Daerah, Pangkalan Jadi Desa Pemancingan Terheboh di Pati

photo author
- Minggu, 7 November 2021 | 13:52 WIB
Suasana memancing di tambak Pangkalan Pati.  (Foto: Alwi Alaydrus)
Suasana memancing di tambak Pangkalan Pati. (Foto: Alwi Alaydrus)

PATI, harianmerapi.com - Pandemi Covid-19 ternyata memberi berkah bagi petani tambak desa Pangkalan Kecamatan Margoyoso. Pasalnya, hampir di setiap hari, puluhan pemancing menyerbu desa ini.

Bahkan kalau hari libur, jumlahnya bisa mencapai ratusan orang. Mereka mengadu nasib, menghabiskan waktu untuk memancing ikan nila tambak.

Pemburu ikan (pemancing), bukan saja dari warga kecamatan Margoyoso saja. Namun datang dari pelbagai daerah. Seperti Juwana, Pati, bahkan ada yang dari Kudus.

Baca Juga: Wisatawan yang Hilang Terseret Ombak Kawasan Pantai Sawarna Banten Belum Ditemukan

Untuk bisa masuk ke areal pemancingan, orang bisa membeli tiket Rp 25.000,-. Ikan yang didapat, dibeli dengan harga berkisar Rp 20.000/kilogram. Namun untuk pemancing yang beli tiket seharga Rp 100.000,- maka dia tidak perlu menebus harga ikan, berapapun yang didapat.

"Jam memancing, mulai pukul 06.00 sampai 16.00. Dapat ikan atau tidak, aktifitas memancing harus sudah selesai" tutur seorang pemancing asal Wedarijaksa, Edy Supriyanto, Minggu (7/11/2021).

Usaha memancing ikan nila "berbayar", dianggap menolong ekonomi petani tambak desa Pangkalan. Karena per petak (kolam), bisa mengundang sedikitnya 15 pemancing per harinya.

Baca Juga: Aturan Ganjil Genap di Objek Wisata Gunungkidul Dievaluasi, Hanya untuk Kendaraan Plat Hitam

Petani mengisi kolamnya 6 kuintal ikan nila, yang didatangkan dari Kediri (Jatim), minimal ukuran 3 nyari. Malam hari diberi makan. Hal ini supaya ikan tidak terlalu lapar.

Sehingga tidak terlalu gampang tertarik terhadap umpan yang ada diujung pancing. Bagi pemancing yang mendapat ikan, lalu ikannya ditimbang. Kemudian disuruh bayar.

Ikan yang ditebar disuatu kolam, akan ditunggu sampai kurun dua minggu. Setelahnya, akan dikuras untuk diganti ikan baru. Karena gampang stres terkena alat pancing.

Baca Juga: Tumbuhkan Nilai Kepahlawan dengan Menilik Sejarah

Akibat membludagnya pengunjung, kadang memunculkan bisnis tambahan. Yakni munculnya orang yang menyewa sepetak tambak. Pada hari libur, harga sewa per hari, berkisar Rp 4 sampai Rp 5 juta.

"Penyewa inilah yang mengelola pendapatan pemancingan" ucap pemancing asal Sekarjalak, Kasir. *

 

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Swasto Dayanto

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

PPDI Merah Putih Ingin Berpatisipasi MBG dan KDMP

Minggu, 21 Desember 2025 | 18:00 WIB
X