Guru Dituntut Jadi Motivator Gerakan Literasi dengan Kebiasaan Membaca yang Menyenangkan

photo author
- Rabu, 3 November 2021 | 16:03 WIB
Kakanwil Kemenag DIY dan pembicara lain dalam Seminar Kebahasaan di MAN 1 Sleman (Foto: DOKUMEN MAN 1 SLEMAN)
Kakanwil Kemenag DIY dan pembicara lain dalam Seminar Kebahasaan di MAN 1 Sleman (Foto: DOKUMEN MAN 1 SLEMAN)


SLEMAN,harianmerapi.com - Teknologi digital telah membawa banyak perubahan hampir semua aspek kehidupan, termasuk di dunia pendidikan.

Proses pembelajaran yang sebelumnya bertumpu pada pertemuan tatap muka kini dapat dilakukan secara daring atau melalui internet. Jadi, para guru harus mampu beradaptasi dan berinovasi menghadapi perubahan ini.

Demikian dijelaskan Kepala Kantor Wilyah (Kakanwil) Kementerian Agama (Kemenag) DIY, Dr H Masmin Afif MAg ketika menjadi pembicara Seminar Kebahasaan di Aula MAN 1 Sleman, baru-baru ini.

Dalam kesempatan tersebut, Masmin Afif menambahkan, ada banyak cara agar bisa beradaptasi menghadapi perubahan teknologi. Termasuk di antaranya saling bertukar ilmu, pengetahuan dan wawasan dengan guru lain terlebih yang lebih menguasai bidang teknologi digital.

Baca Juga: 5 Siswa dan 1 Guru Positif Covid-19, PTM di SMK N 1 Sedayu Bantul Dihentikan Sementara

Selain itu juga mengapresiasi adanya Seminar Kebahasaan dalam rangka peringatan Bulan Bahasa 2021 dan diikuti guru-guru SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA dengan menerapkan protokol kesehatan dengan baik.

Pembicara lainnya, Drs H Ahmad Luthfie (Wakil Pemimpin Redaksi KR) memaparkan seputar literasi. Kata literasi memiliki pemahaman yang lebih kompleks dan dinamis, tidak hanya dipahami sebagai kemampuan baca dan menulis saja.

“Literasi merupakan pondasi awal untuk modal seseorang berkomunikasi. Adapun tujuan literasi bertujuan untuk mampu mengoptimalkan kemampuan untuk berhitung, berkomunikasi, serta baca tulis,” terangnya.

Baca Juga: Klaster PTM Muncul di Solo, 46 Siswa dan Guru Terpapar Covid-19, Dinas Kesehatan Lakukan Tracing

Sedangkan Duta Baca DIY, Ferry Anggara berharap agar guru dapat menjadi pelopor sekaligus motivator dalam gerakan literasi. Budaya literasi dapat dilakukan dengan strategi pembiasaan, yaitu pembiasaan kegiatan membaca yang menyenangkan.

“Selain itu pengembangan, yaitu pengembangan minat baca untuk meningkatkan kemampuan literasi serta pembelajaran, yakni pelaksanaan pembelajaran berbasis literasi untuk meghasilkan karya,” ungkap Ferry. *

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Herbangun Pangarso Aji

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X