SALATIGA, harianmerapi.com - Walikota Salatiga, Yuliyanto didampingi Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) mengungkapkan jumlah korban meninggal terpapar Covid-19 di Salatiga hingga Rabu (27/10/2021) sebanyak 285 orang.
Sejak awal tahun 2020 hingga 27 Oktober 2021 didapati jumlah kasus positif sebanyak 9.286 kasus dengan positif aktif 11 orang, sembuh 8.990 orang, meninggal 285 orang dan suspek 23 orang.
Diakuinya, grafik level PPKM dari minggu pertama hingga minggu ke-42 (25 Oktober 2021) menunjukkan tren terjadinya lonjakan di Bulan Juni, Juli dan Agustus dengan situasi epidemi secara jumlah melonjak luar biasa hingga 2.517 kasus.
“Pandemi Covid-19 tidak bisa kita lawan sendiri, namun harus dengan kerja bakti, berkolaborasi, bersinergi. Tidak secara personal namun harus secara komunal. Pandemi bukan alasan kita berhenti, Salatiga tetap tangguh dan produktif namun aman dari Pandemi,” tandas Walikota Salatiga, Yuliyanto.
Baca Juga: Pemkot Salatiga Gelar Program Rembug Stunting untuk Menuju SDM Unggul
Yuliyanto memaparkan hal tersebut kepada tim juri pada sesi presentasi dan wawancara Anugrah Tangguh Adhiwirasana kategori Wira Sandya Laksana BNPB Tahun 2021 secara daring di Ruang Kalitaman Gedung Setda Salatiga, Kamis (28/10/21).
Strategi yang dilakukan untuk pengendalian penyebaran Covid-19 di Kota Salatiga, yang pertama adalah menerbitkan Peraturan Walikota (Perwali) Nomor 17 Tahun 2020 tentang Penerapan Protokol Kesehatan, Pencegahan dan Pengendalian Covid-19 di Kota Salatiga), Perwali Nomor 443.1/598/2020 tentang Satgas Penanganan Covid-19 Kota Salatiga yang diikuti dengan dukungan anggaran refocusing.
Kemudian sinergi lintas sektor dijalin, penyediaan isolasi terpusat di Rumah Sehat Salatiga (RSS), penyebaran informasi harian secara terus menerus.
Selain itu melakukan keterbukaan informasi ke seluruh lapisan masyarakat baik melalui media sosial maupun langsung, serta monitoring dan evaluasi yang dilaksanakan oleh masing-masing sektor dan wilayah.
Baca Juga: Ternak Kambing Hias Pygmy, Laku Puluhan Juta Rupiah Tiap Ekor
Selanjutnya adalah pemberdayaan UMKM dengan berbagai program yang menyentuh langsung masyarakat kecil dan BUMD dengan organisasi lain dalam pengembangan UMKM.
Langkah inovasi kesejahteraan sosial, diantaranya pemberian stimulus (rekening air PDAM, retribusi rusunawa, PBB, pajak perhotelan, pajak restoran gratis), Guyub RW yang terdapat 204 RW masing-masing mendapat bantuan 15 juta untuk Satgas Covid-19. *