SLEMAN, harianmerapi.com - Pemerintah Desa Jabung, Kecamatan Gantiwarno, Klaten siap mengelola tanah kas desa untuk dijadikan lahan pertanian hortikultura dan buah-buahan.
Lahan seluas 70 hektar ini kini mulai digarap secara bertahap oleh Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Jabung Makmur dengan menggandeng tokoh petani milenial Sleman, Dwi Susilawati.
Penanaman perdana sayuran dan tanaman buah dilakukan oleh anggota DPR RI, Muchamad Nabil Haroen didampingi Wakil Bupati Klaten Yoga Hardaya, Kepala Desa Jabung Pramono Hadi serta Direktur BUMDes Jabung Makmur Robertus Hendri Aryo Nugroho, Senin (4/10/2021).
Baca Juga: Meski Angka Kematian Pasien Covid-19 Menurun, Produsen Peti Mati Tak Obral Harga
Tokoh Petani Milenial Sleman, Dwi Susilawati menyampaikan, sebelumnya, lahan tersebut selama bertahun-tahun hanya dimanfaatkan untuk menanam tebu.
Sehingga berdampak pada tanah menjadi tidak subur lagi. Tetapi, dengan dimanfaatkan untuk budidaya hortikultura seperti sayur sayuran, maka struktur tanah akan menjadi subur dan produktif kembali.
“Apabila ditanami tebu terus menerus, dampaknya nutrisi yang ada ditanah habis dan tanah menjadi gersang. Tetapi dengan memanfaatkan untuk budidaya hortikultura, maka tanah menjadi subur kembali karena akan menggunakan kotoran hewan sebagai pupuk dasar,” kata Dwi Susilawati.
Baca Juga: Kisah Pelantun Kitab Sholawat Jawa yang Mulai Kesulitan Cari Penerus
Dijelaskan, lahan seluas 70 hektar tersebut akan dikelola oleh petani milenial di bawah BUMDes Jabung Makmur.
Tahap awal yang mulai dikerjakan yakni seluas 4 hektar dan akan terus diperluas menjadi 40 hektar dalam kurun waktu 2 tahun ke depan.
“Lahan ini akan kita tanami secara tumpang sari antara sayuran dengan buah-buahan,” katanya.
Melihat kondisi lingkungan yang cukup bagus, lanjutnya, di lokasi tersebut juga sangat potensial untuk dikembangkan sebagai destinasi wisata baru wilayah Klaten bagian selatan.
Baca Juga: Arthur Irawan Yakin PSS Bisa Lebih Baik, Minta Sleman Fans Bersabar
BUMDes dapat mengelola secara bersama-sama atau menggandeng pihak lain untuk melengkapi berbagai fasilitas agar lebih memadai.
Robertus Hendri Aryo Nugroho menambahkan, selama 20 tahun tanah kas desa tersebut hanya disewakan kepada pihak ketiga untuk menanam tebu.