SALATIGA, harianmerapi.com - Budaya sedekah bumi (saparan) digelar warga di Dusun Tetep, Kelurahan Randuacir, Kecamatan Argomulyo, Salatiga, Rabu (29/09/2021).
Saparan kali ini digelar Meski sederhana di masa pandemic covid19,. Sedekah Bumi Saparan tampilkan tarian gambyong dan tayub. Budaya bersih-bersih lingkungan dan mata air ditutup dengan doa dan persembahan tari di Mata Air Gambir Tetep Randuacir.
Sanggar Tari KRS Randuacir dipercaya membawakan setiap tarian. Tarian pertama Gambyong Mari Kangen ditampilkan oleh: Kinanti, Ola, Caca, dan Sonya. Tarian Gambyong Parianom ditampilkan oleh: Jasmin, Sekar, Ratu, Intan. Selanjutnya pertunjukan diakhiri Tarian Gambyong Mari Kangen dan Tayub.
Baca Juga: Pelaku UMKM Kulon Progo Diminta Fokus Pencarian Pasar
Ketua Panitia Saparan, Dusun Tetap, Kelurahan Randuacir Salatiga, Ragil Suroto mengatakan masyarakat Dusun Tetep setiap tahun mendukung tradisi saparan.. Generasi muda melanjutkan tradisi saparan. Perbuatan baik yang dilakukan terhadap bumi akan mendapatkan kebaikan. Mata air yang dipelihara dengan baik akan mengalirkan air dengan baik pula.
“Alam bisa bersahabat dengan kita dan nyaman untuk kita tinggali jika kita sungguh-sungguh dalam merawatnya,” kata Ragil.
Baca Juga: Wali Kota Yogyakarta Pertimbangkan Pemberian Izin Konser
Merti desa ini dihadiri Wakil Walikota Salatiga, Muh Haris. Ia mengingatkan bahwa kegiatan budaya ini merupakan bentuk gotong-royong dan silaturahmi.
“Lingkungan yang hijau dan indah penting untuk dijaga bersama. Randuacir adalah daerah tangkapan air, jika kita menjaganya maka Kota Salatiga akan tetap tercukupi airnya,” kata Muh Haris.*
Acara Merti Desa di Dusun Tetap, Randuacir, Kota Salatiga. (Prokopim Setda Salatiga)