MAMUJU, harianmerapi.com - Sarung tenun tradisional "Saqbe Mandar" diharapkan Gubernur Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) Ali Baal Masdar bisa menjadi kerajinan tangan yang mampu meningkatkan ekonomi Sulbar. Sebagai salah satu uapaynya, tenun tradisional itu pun digunakan sebagai pakaian resmi untuk kegiatan formal pemerintah.
"Diharapkan kerajinan tangan masyarakat Sulbar yang menghasilkan sarung tenun Saqbe Mandar dapat meningkatkan ekonomi Sulbar," kata Gubernur Sulbar, di Mamuju, Minggu (12/9/2021).
Ditambahkannya, pemerintah mendukung dan mengapresiasi para pekerja sarung tenun yang biasa disebut "Panetteq" atas upayanya yang memajukan usaha sarung tenun di Sulbar.
Baca Juga: Lima Sifat-sifat Lemah yang Jadi Bawaan Manusia
Karena itu, ia mengatakan, Pemerintah Provinsi Sulbar juga akan menjadikan produk sarung tenun Saqbe Mandar maupun hasil tenunan tradisional Sulbar sebagai pakaian resmi untuk kegiatan formal pemerintah.
"Para kelompok penenun yang tersebar di berbagai tempat di Sulbar, diharapkan terus inovatif dan kreatif menghasilkan aneka jenis motif sarung tenun agar lebih bernilai ekonomis menyejahterakan masyarakat dan meningkatkan ekonomi daerah," katanya.
Gubernur berharap, usaha sarung tenun yang diluncurkan di Sulbar dapat mendorong pengembangan ekonomi kreatif yang diharapkan berdampak signifikan bagi pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat di masa pandemi Covid-19.
Baca Juga: Degan Bakar untuk Penyembuhan Gatal-gatal di Kulit
Dia juga berharap potensi kerajinan Sulbar tersebut dapat meningkatkan potensi kepariwisataan Sulbar yang beragam, dengan mengangkat kearifan lokal masyarakat sehingga menopang industri ekonomi kreatif Sulbar.
Ia juga menambahkan, tenun Saqbe Mandar merupakan salah satu ciri khas daerah Sulbar yang telah dikenal sejak zaman dahulu.
Sarung Saqbe Mandar telah diperdagangkan ke penjuru Nusantara, termasuk di daerah Sumatera Barat yang menjadikan Saqbe Mandar sebagai pakaian kebesaran dan dikenakan para petinggi kerajaan zaman dahulu. *