NEW YORK, harianmerapi.com - Korban tewas akibat Badai Ida di Timur Laut Amerika Serikat (AS) meningkat pada Minggu (5/9/2021) menjadi sedikitnya 50 korban.
Curah hujan Ida yang memecahkan rekor sebesar 3,1 inci per jam, tercatat di Central Park Kota New York pada 1 September, menyebabkan tembok-tembok air menghantam kegiatan bisnis, sistem transportasi umum dan 1.200 rumah, menyebabkan kerusakan lebih dari $50 juta atau sebesar Rp 713 miliar, kata Gubernur Kathy Hochul.
"Jumlah korban manusia sangat besar," kata Hochul, menceritakan perjalanan ke East Elmhurst di wilayah kota Queens untuk menaksir kerusakan.
Baca Juga: 85,1 Persen Wilayah Indonesia Sedang Musim Kemarau, BMKG Ingatkan Meningkatnya Potensi Kebakaran
"Seorang wanita berusia 89 tahun menangis di pelukan saya. Dia tidak punya apa-apa lagi setelah tinggal di rumah itu selama lebih dari 40 tahun," kata Hochul.
Gubernur New York sebelumnya telah memperoleh deklarasi bencana darurat dari Presiden Joe Biden.
Gubernur New York pada Minggu menandatangani dokumen untuk meminta uang federal terkait untuk menutupi biaya perumahan sementara serta membangun kembali rumah, mungkin di lokasi yang tidak terlalu rawan banjir.
Baca Juga: Waspadai Penyakit Infeksi Selain Covid-19, Terutama Menjelang Musim Hujan
New York mencatat 17 kematian, empat di Westchester County dan sisanya di New York City, di mana hampir semua korban terperangkap di apartemen bawah tanah ilegal yang merupakan salah satu pilihan terakhir yang terjangkau bagi penduduk berpenghasilan rendah di daerah tersebut, ujar juru bicara gubernur.
Di New Jersey, terdapat 27 kematian akibat badai dan empat orang masih hilang, kata juru bicara Gubernur Phil Murphy.
Di antara yang hilang adalah dua mahasiswa yang terakhir terlihat di Passaic, New Jersey, pada Rabu ketika banjir Ida menyapu mereka.
Baca Juga: BMKG Indikasikan ENSO Dapat Berkembang Menjadi La Nina Pada Akhir Tahun
Sebuah misa mahasiswa diadakan pada hari Minggu di Seton Hall University di South Orange untuk mendoakan Nidhi Rana.
Nidhi Rana, mahasiswa tahun pertama dari Passaic yang terakhir terlihat bersama temannya Ayush Rana, mahasiswa Montclair State University, ketika air menggenangi mobilnya.