Pemerintah Berhasil Menekan Kasus Covid-19 Hampir Setengah Dalam Satu Bulan

photo author
- Kamis, 2 September 2021 | 19:13 WIB
Ketua Tim Pakar Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19 Prof Wiku Adisasmito saat menyampaikan keterangan pers secara virtual yang dipantau dari kanal YouTube BNPB dari Jakarta, Kamis (2/9/2021) ((ANTARA/Andi Firdaus).)
Ketua Tim Pakar Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19 Prof Wiku Adisasmito saat menyampaikan keterangan pers secara virtual yang dipantau dari kanal YouTube BNPB dari Jakarta, Kamis (2/9/2021) ((ANTARA/Andi Firdaus).)

JAKARTA, harianmerapi.com - Penurunan laju kasus Covid-19 saat ini masih dua kali lipat jumlahnya dibandingkan gelombang pertama pada Januari 2021. Jika dilihat secara bulanan, total kasus pada Agustus 2021 mencapai 664.829 kasus atau turun sebesar 45 persen dari Juli 2021 sebagai yang tertinggi selama pandemi yaitu sebesar 1.225.765 kasus.

"Secara kasus harian, jumlah kasus nasional di tanggal 29 Agustus dibandingkan dengan kasus di tanggal 15 Juli 2021 telah turun sebesar 86,9 persen," kata Ketua Tim Pakar Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Prof Wiku Adisasmito saat menyampaikan keterangan pers secara virtual yang dipantau dari kanal YouTube BNPB dari Jakarta, Kamis (2/9/2021).

"Tentunya kemampuan untuk menekan kasus hampir setengah dari sebelumnya dalam jangka waktu satu bulan adalah perkembangan yang baik," katanya.

Namun, masyarakat diimbau tidak boleh cepat berpuas diri, menurut Wiku jumlah kasus saat ini masih dua kali lipat dari saat lonjakan pertama pada Januari 2021.

Baca Juga: Pembayaran Insentif Nakes Daerah Sudah Mencapai 41,3 Persen

"Idealnya kita harus menekan kasus menjadi lebih sedikit dari total kasus pada bulan Januari lalu atau di bawah 331.052 kasus," katanya.

Wiku memberikan apresiasi kepada seluruh lapisan masyarakat yang telah menaati peraturan yang ditetapkan pemerintah dalam bentuk Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) selama Juli dan Agustus serta berkontribusi langsung dalam menurunkan jumlah kasus.

Upaya masyarakat untuk bersabar menjaga protokol kesehatan dan tidak melakukan perjalanan yang tidak mendesak, kata Wiku, menjadi salah satu penyumbang terbesar penurunan kasus ini.

"Pada prinsipnya pemerintah telah berusaha untuk melakukan sinkronisasi data antara pusat dan daerah. Namun, kita perlu mengantisipasi delay data (data tertunda) yang dapat berkontribusi terhadap perbedaan data dan berpotensi lebih tinggi dari seharusnya," katanya.*

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Widyo Suprayogi

Sumber: Antara

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

PPDI Merah Putih Ingin Berpatisipasi MBG dan KDMP

Minggu, 21 Desember 2025 | 18:00 WIB
X