Satgas Ungkap Acuan Indikator PPKM Dilakukan Secara Bertahap

photo author
- Selasa, 31 Agustus 2021 | 09:52 WIB
Potret Ketua Bidang Perubahan Perilaku Satuan Tugas Penanganan COVID-19 (Satgas) Sonny Harry B. Harmadi yang diterima di Jakarta, Senin (30/8/2021).  (ANTARA/HO-SATGAS COVID-19)
Potret Ketua Bidang Perubahan Perilaku Satuan Tugas Penanganan COVID-19 (Satgas) Sonny Harry B. Harmadi yang diterima di Jakarta, Senin (30/8/2021). (ANTARA/HO-SATGAS COVID-19)

JAKARTA, harianmerapi.com - Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) terus dilakukan secara bertahap oleh pemerintah.

Ketua Bidang Perubahan Perilaku Satuan Tugas Penanganan Covid-19 (Satgas) Sonny Harry B Harmadi mengungkapkan, sejumlah indikatornya.

“Yang paling utama memang bagaimana melihat dinamika yang terjadi di lapangan, dalam penanganan Covid-19 itu sendiri,” kata Sonny saat diwawancara ANTARA melalui telepon di Jakarta, Senin (30/8/2021).

Baca Juga: PPKM Diperpanjang Lagi Sampai 6 September. Berikut Rinciannya

Dalam pemberitaan yang disiarkan Selasa (31/8), ia mengatakan beberapa indikator di lapangan yang menjadi bahan pertimbangan perpanjangan masa PPKM antara lain laju penularan kasus di setiap daerah, respons dari penanganan layanan kesehatan dan juga kondisi sosial ekonomi masyarakat.

“Jadi kita lihat apakah positivity rate nya naik atau turun, terus kemudian respons dari pelayanan kesehatan kita apakah Bed Ocuppancy Ratio (BOR) nya turun, itu diamati dalam satu minggu,” tegas dia.

Pemantauan perkembangan indikator-indikator tersebut, dilakukan pihaknya melalui evaluasi setiap satu minggu, untuk menentukan apakah PPKM suatu wilayah perlu diperpanjang serta memberikan tingkatan level pandemi di wilayah itu sendiri atau tidak.

Baca Juga: Serikat Buruh Minta Disnakertrans DIY Perbarui Data Pekerja yang Dirumahkan Akibat PPKM

“Jadi (evaluasi) mingguan itu dilakukan, karena dinamika dari penanganan Covid-19 ini memang sangat dinamis,” kata Sonny saat menjelaskan mengapa evaluasi perlu dilakukan setiap satu minggu.

Lebih lanjut dia mengatakan, pembagian level PPKM akan terus menjadi hal yang relevan, karena dapat menjadi sebuah acuan suatu daerah dalam menentukan aturan-aturan melakukan aktivitas sosial.

Sonny menjelaskan, bila suatu daerah menginginkan aktivitas-aktivitas sosial yang dilakukan menjadi lebih leluasa dan terbuka, maka daerah tersebut harus bisa menurunkan levelnya ke tingkat level yang lebih rendah.

“Jadi PPKM akan berlaku ya dalam waktu yang lebih panjang. Tapi yang paling penting, setiap daerah paham level di setiap daerahnya masing-masing seperti apa. Kami juga melihat kinerja setiap daerah, sehingga daerah bisa melaksanakan aktivitas sesuai dengan level yang dia terima,” kata Sonny.

Ia meminta masyarakat untuk tetap waspada dan mematuhi protokol kesehatan, meski tingkat vaksinasi sudah cukup tinggi dan jumlah kasus aktif mulai menurun di sejumlah daerah.

"Kita jangan sampai lengah ya. Banyak negara yang begitu dia melonggarkan peraturan terjadi lonjakan kasus. Walaupun vaksinasi sudah tinggi, jadi kita harus tetap berhati-hati," ucap dia.*

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Sutriono

Sumber: Antara

Tags

Rekomendasi

Terkini

Ada jaksa yang ditangkap dalam OTT KPK di Banten

Kamis, 18 Desember 2025 | 15:15 WIB
X