diy

BI Sebut Ekonomi DIY Pulih Lebih Cepat Dibanding Nasional, Ini Sebabnya

Jumat, 6 Agustus 2021 | 21:27 WIB
Ilustrasi- Logo Bank Indonesia. (ANTARA/Dokumentasi BI)

YOGYA, harianmerapi.com- Ekonomi Indonesia mengalami pertumbuhan untuk pertama kalinya sejak pandemi Covid-19. Berdasarkan data yang dirilis oleh BPS, ekonomi Indonesia pada Triwulan II 2021 tumbuh 7,07 persen (yoy). Begitu pula dengan pertumbuhan ekonomi di DIY.

Deputi Direktur Bank Indonesia DIY, Miyono menyatakan pertumbuhan ekonomi DIY pulih lebih cepat dibanding Nasional. Pada Triwulan II 2021, ekonomi DIY tumbuh 11,8 persen (yoy), tertinggi di Jawa. Realisasi pertumbuhan ini bahkan lebih tinggi daripada pertumbuhan Triwulan I 2021 yakni 5,8 persen (yoy).

"Secara akumulasi, pada semester I 2021, ekonomi DIY telah tumbuh 8,7 persen (ctc), yang berarti ekonomi DIY telah tumbuh lebih tinggi dibanding sebelum pandemi," ujarnya, Jumat (6/8/2021).

Baca Juga: Proyeksi BI, Pertumbuhan Ekonomi Tahun 2022 Antara 4,6 - 5,4 Persen

Dia menjelaskan pertumbuhan ekonomi DIY ditopang oleh investasi dan konsumsi. Dari sisi investasi, tercatat tumbuh tinggi mencapai 19,0 persen (yoy). Kenaikan investasi utamanya dipicu oleh Proyek Strategis Nasional (PSN) penunjang bandara, yakni PSN Kereta Bandara YIA dan pembangunan tol Jogja-Solo maupun Jogja-Bawen. Selain itu, Proyek Strategis Daerah juga terus berjalan diantaranya pembangunan Jalan Jalur Lintas Selatan (JJLS).

"Investasi dari proyek-proyek tersebut bila diakumulasi nilainya lebih besar dibanding nilai invetasi pembangunan Bandara YIA," imbuhnya.

Sementara dari sisi konsumsi tumbuh 5,6 persen (yoy). Nilai konsumsi ini pertama kalinya mencatatkan pertumbuhan positif sejak pandemi Covid-19. Hal ini tidak terlepas dari upaya dalam menjaga ketahanan konsumsi masyarakat menengah kebawah melalui jaring pengaman sosial, yang diiringi dengan pemberian stimulus untuk percepatan pertumbuhan ekonomi, dengan mengalokasikan dana PEN sebesar Rp 157,41 Triliun untuk melanjutkan Bansos Tunai, Tambahan Kartu Sembako, Bantuan Beras, Perpanjangan Diskon Listrik, Perpanjangan Subsidi Kuota, Tambahan Pra Kerja, hingga Bantuan Subsidi Upah (BSU).

Baca Juga: Pertumbuhan Ekonomi Sebesar 7,07 Persen Jangan Membuat Terlena, Kata Bahlil Lahadalia

Selain itu pemerintah juga menurunkan PPnBM, yang kemudian Bank Indonesia melakukan kebijakan pembebasan down payment sehingga mendorong lonjakan penjualan mobil di DIY mencapai 84,6 persen (yoy) pada triwulan II 2021.

Namun demikian dia menyebut ke depan terdapat risiko yang mengancam pertumbuhan ekonomi DIY. Sehingga perlu langkah dari pemerintah untuk melakukan pembatasan aktivitas melalui PPKM guna mengakhiri gelombang kedua Covid-19 yang berdampak langsung pada penurunan produktivitas.

Oleh sebab itu, pemerintah harus terus mengevaluasi dan menyesuaikan kebijakan yang diharapkan mampu menurunkan tingkat penyebaran virus, dan dapat meminimalisir dampak negatif terhadap perekonomian.

Baca Juga: Meskipun Pertumbuhan Ekonomi Mencapai 7,07 Persen, Tapi Serapan Kerja Masih Rendah Kata Pengamat

Untuk mempercepat dan menjaga recovery ekonomi, Miyono mengatakan beberapa hal yang perlu dilakukan yakni percepatan pelaksanaan vaksinasi, menguatkan semangat gotong royong dan empati dalam mengatasi pandemi dengan aksi belanja di tetangga terdekat, mendorong masyarakat utamanya kelas menengah ke atas untuk meningkatkan konsumsi agar dapat menggerakkan roda perekonomian, mendorong percepatan digitalisasi, serta pentingnya mengawal PPKM secara ketat dan terus dievaluasi secara bertahap agar kesehatan masyarakat terjaga dengan baik dan ekonomi DIY dapat pulih kembali.

"Berdasarkan capaian sampai dengan semester I-2021 tersebut, kami yakin pertumbuhan ekonomi DIY pada akhir 2021 akan lebih baik dari 2020. Selain didukung dari faktor domestik terutama dari pembangunan berbagai proyek infrastruktur, tampaknya faktor eksternal juga akan berpengaruh positif terhadap ekspor DIY, seiring dengan semakin membaiknya perekonomian beberapa negara mitra dagang," jelasnya.*

Tags

Terkini

PMI DIY Kirim Tim Layanan Kesehatan ke Aceh Tamiang

Jumat, 12 Desember 2025 | 16:55 WIB