kulonprogo

Geblek ternyata memiliki varian rasa beragam, mulai dari pedas hingga cokelat

Selasa, 25 Oktober 2022 | 19:50 WIB
Marta menunjukkan Geblek Baruklinting33 dengan beragam varian rasa yang diproduksinya (Foto : Amin Kuntari)

HARIAN MERAPI - Terlahir dari keluarga perajin geblek, membuat Marta Supartinah bertekad melestarikan makanan khas Kulon Progo tersebut.

Namun di tangan Marta, geblek tak hanya disajikan original namun diinovasi dengan berbagai varian rasa mulai dari pedas, jagung bakar, balado hingga cokelat.

Baru-baru ini, Marta berkesempatan memamerkan geblek beragam varian rasa buatannya di Alun-Alun Wates.

Baca Juga: Cuaca ekstrem berpotensi terjadi di Jawa Tengah hingga 27 Oktober 2022, ini rincian daerah yang terdampak

Dengan semangat, ia turut berpartisipasi memecahkan rekor Muri berupa penyajian geblek terpanjang yakni 710 meter mengelilingi Alun-Alun Wates untuk memeriahkan peringatan Hari Jadi ke-71 Kulon Progo.

"Saya ingin menjadi bagian dari perayaan ini sekaligus berupaya melestarikan geblek sebagai makanan khas Kulon Progo," kata Marta.

Marta menjabarkan, usaha pembuatan geblek yang kini menjadi mata pencahariannya baru dimulai dua tahun lalu. Kendati demikian, keluarga Marta sudah menjadi perajin geblek turun-temurun sejak tahun 1970 sehingga perempuan berusia 52 tahun ini bertekad melestarikannya.

"Geblek yang sudah menjadi makanan khas Kulon Progo ini harus tetap ada, jangan sampai hilang," ucapnya.

Baca Juga: Catat, Ditlantas Polda DIY tidak akan lakukan tilang manual

Marta kemudian memberi label geblek buatannya dengan nama Baruklinting33. Menariknya, ditangan Marta jajanan berbentuk angka delapan ini tidak hanya disajikan dengan rasa original saja, melainkan diinovasi dengan beragam varian mulai dari pedas, jagung bakar, balado hingga cokelat. Hal ini dimulainya sejak lima bulan lalu.

"Kalau resepnya tetap sama, turunan dari keluarga, hanya saya tambah dengan varian rasa," ucapnya.

Ragam varian rasa tersebut dibuat Marta demi menarik minat kalangan remaja agar mau mengonsumsi geblek. Sebab selama ini, geblek kebanyakan hanya dikonsumsi para orangtua. Ia ingin, anak-anak muda di Kulon Progo bahkan luar daerah bisa menggemari makanan ini.

Baca Juga: Pasangan suami istri di 4 desa bersaing dalam Pilkades di Kabupaten Karanganyar, Kapolres: Jauh lebih aman

"Varian rasa geblek yang saya buat memang belum bisa membuatnya viral. Namun faktanya, dari 70kg sampai satu kuintal bahan baku yang saya buat jadi geblek setiap harinya selalu habis terjual," katanya senang.

Penjualan Geblek Batuklinting33 dilakukan Marta secara online dan offline. Untuk penjualan online, dilakukannya melalui sejumlah reseller. Sementara penjualan offline dilakukan melalui 14 lapak di Kulon Progo, Magelang dan Muntilan. Harganya pun relatif murah, hanya Rp 5.000 - Rp 6.000 per bungkus dengan isi 12 keping.

Halaman:

Tags

Terkini

Pemkab Kulon Progo Salurkan Bantuan Alsintan

Selasa, 27 Mei 2025 | 20:00 WIB