jawa-tengah

Banjir dan tanah longsor di sekitar Banyumas, akibat hujan ekstrem sejak Jumat

Sabtu, 8 Oktober 2022 | 12:50 WIB
Genangan banjir di ruas Jalan Jeruklegi-Kawunganten, Kabupaten Cilacap, Jumat (7/10/2022) malam. (ANTARA/HO-BPBD Cilacap)

 

HARIAN MERAPI - Sejumlah tempat di Banyumas, Cilacap dan sekitarnya mengalami banjir dan tanah longsor akibat hujan lebat hingga ekstrem sejak Jumat (7/10) hingga Sabtu.

Berdasarkan pantauan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), hujan akan terjadi tanggal 8 Oktober di beberapa wilayah Kabupaten Cilacap.

Kepala Kelompok Teknisi BMKG Stasiun Meterologi Tunggul Wulung Cilacap Teguh Wardoyo di Cilacap, Jawa Tengah, menyebutkan, hujan ekstrem terjadi di Jeruklegi dengan curah 345 milimeter (mm), Sidareja 165 mm.

Baca Juga: Perjalanan kereta api lintas selatan Jawa terhambat, ini sebabnya...

Sedangkan Bandara Tunggul Wulung 246 mm, dan Kampung Laut 302 mm, sedangkan hujan lebat hingga sangat lebat di Kedungreja 97 mm, Stamet Cilacap 115 mm, dan Dayeuhluhur 52 mm.

Di Kabupaten Banyumas, kata dia, hujan ekstrem terpantau di Jatilawang yang mencapai 183 mm, sedangkan hujan lebat hingga sangat lebat di Bendung Ketenger 123 mm, Rempoah 132 mm, dan Sumbang 135 mm.

Hujan ekstrem di Kabupaten Banjarnegara terpantau di Mandiraja sebesar 197 mm dan Susukan 194 mm, serta hujan ekstrem di Kabupaten Purbalingga terpantau di Losari yang mencapai 245 mm dan hujan sangat lebat di Kalimanah 122 mm.

Baca Juga: Ratusan jiwa terdampak banjir di Kecamatan Purabaya Sukabumi

Ia mengatakan berdasarkan data informasi atmosfer tanggal 8 Oktober 2022 diketahui indeks ENSO di NINO3,4 tercatat minus 0,76.

"Normalnya kurang lebih 0,5. Oleh karena minus, kondisi tersebut signifikan terhadap peningkatan hujan di wilayah Indonesia," katanya.

Selain itu, Dipole Mode Index (DMI) terpantau minus 0,67 dari seharusnya dalam kondisi normal kurang lebi 0,4, sehingga suplai uap air dari wilayah Samudra Hindia ke wilayah Indonesia bagian barat signifikan. Dengan demikian, aktivitas pembentukan awan di wilayah Indonesia bagian barat menjadi signifikan.

Baca Juga: Seorang pendaki asal Jakarta Barat meninggal di Gunung Merbabu, berikut kronoliginya...

Di sisi lain, gelombang Rossby Ekuatorial terdapat di sebagian wilayah Jawa, Bali, Nusa Tenggara, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, dan Maluku bagian selatan, serta tipe "Low" terdapat di sebagian wilayah Sumatra, Kalimantan, Jawa, Bali, Nusa Tenggara, Sulawesi, Maluku dan Papua bagian selatan.

Anomali suhu permukaan laut masih terpantau pada kisaran 1-4,1 derajat Celcius yang berpotensi mengakibatkan penambahan masa uap air.

Halaman:

Tags

Terkini

PPDI Merah Putih Ingin Berpatisipasi MBG dan KDMP

Minggu, 21 Desember 2025 | 18:00 WIB