GUNUNGKIDUL,harianmerapi.com–Penipu yang beraksi menggunakan ilmu gendam menyamar sebagai pegawai Kapanewon yang tengah mendata penerima bantuan warga terdampak covid-19.Mereka sudah beraksi beberapa hari di Gunungkidul dan 5 orang lansia jadi korban.
Menurut keterangan, lima lansia yang sudah melapor jadi korban adalah Ny Surani (70) warga Ngawu Playen, Ny Pardjilah (80) dan Ny Parjiyem (70) warga Wonosari, Ny Siwuh (57) Warga Semin dan Ny Siyem (70) warga Kalurahan Jatiayu, Karangmojo Gunungkidul.
"Dari kasus tersebut dua orang pelaku berhasil menyikat perhiasan hingga totalnya puluhan juta rupiah," kata Kasubag Humas Polres Gunungkidul Iptu Suryanto kepada wartawan, Senin (26/7).
Kapolsek Playen, AKP Hajar Wahyudi saat dikonfirmasi membenarkan adanya kasus penipuan itu. Dijelaskan, salah satu korban Ny Surani mengaku didatangi oleh seorang pria tidak dikenal.
Pria tersebut mengaku sebagai petugas pendata calon penerima bantuan terdampak Covid-19 di Kapanewon Playen. Pria itu kemudian mengajak ngobrol korban sembari menatap matanya. Baca Juga: Relawan Covid di Gunungkidul Pilih Mundur Gara-gara Tak Didukung Bantuan APD
Seketika itu juga, Ny Surani mengaku seperti hilang kesadaran. Saat ditanyai apakah memiliki uang tunai ataupun emas, Ny Surani menjawab memiliki emas sekitar 20 gram. Dia tidak berdaya ketika diminta memberikan perhiasan miliknya.
“Korban yang mengaku dalam kondisi tak sadar langsung menyerahkan perhiasan miliknya kepada orang yang tidak dikenal tersebut,” imbuhnya.
Setelah mendapatkan emas berupa gelang seberat 20 gram, pelaku kemudian berpesan agar korban tidak pergi ke mana-kemana. Sedangkan tak berselang lama, pria itu pergi meninggalkan rumah korbannya. Saat itulah korban baru tersadar jika ditipu.
Akibat kejadian itu korban menderita kerugian Rp 12 juta. Sebelumnya kejadian serupa juga menimpa 4 lansia lainnya dengan modus operandi yang sama. Pelaku mendatangi rumah korban dan mengaku sebagai petugas pendata calon penerima bantuan terhadap lansia terdampak pandemi Covid-19.
"Kami sudah tugaskan anggota untuk melakukan penyelidikan," jelas Hadi.*