HARIANMERAPI.COM - Jumlah kecelakaan lau lintas (laka lantas) yang terjadi di Kabupaten Bantul mengalami peningkatan selama 3 tahun terakhir.
Hal ini dikarenakan pengendara kurang hati-hati dan sebagian tidak mentaati rambu-rambu lalu lintas.
"Kejadian kecelakaan lalu lintas dari tahun ke tahun mengalami fluktuatif," ujar Kasat Lantas Polres Bantul, Iptu Fikri Kurniawan STrk SIK MM dalam keterangan pers di ruang rapat Sarpras Polres Bantul, Kamis (1/9/2022).
Baca Juga: SSB Baturetno juara Festival Liga Anak Bantul, pesepakbola anak harus banyak jam tanding
Sesuai data di Satlantas Polres Bantul, jumlah kecelakaan lalu lintas tahun 2020 mencapai 1.686 kejadian mengalami peningkatan pada tahun 2021 lalu mencapai 1.763 kejadian.
Sementara tahun 2022 jumlah kecelakaan dipastikan akan meningkat. Karena sampai Agustus 2022 jumlah kecelakaan tercatat 1.539 kejadian.
Selama ini kecelakan lalu lintas kebanyakan dialami pegawai swasta diikuti para pelajar.
Sementara para petani, peternak dan kaum pekerja menempati peringkat ketiga sebagai kelompok yang sering mengalami kecelakaan lalu lintas.
Baca Juga: Kunjungi Rutan kelas IIB Bantul, Bupati Abdul Halim Muslih ajak WBP jadi pribadi lebih baik
Sejumlah lokasi yang rawan terjadi kecelakaan lalu lintas antara lain Jalan Parangtritis, simpang empat Druwo, Salakan Sewon dan Jalan Jenderal Sudirman.
Kecelakaan lalu lintas kebanyakan terjadi pada pagi hari saat aktivitas orang berangkat kerja atau sekolah.
"Untuk menekan angka kecelakaan lalu lintas kami terus melakukan sosialisasi kepada masyarakat. Selain itu kami juga melakukan penegakan hukum bagi masyarakat atau pengendara yang melakukan pelanggaran," tegas Iptu Fikri. *