MAGELANG, harianmerapi.com - Tim Pengabdian Masyarakat dari Prodi Peternakan Universitas Mercu Buana Yogyakarta (UMBY) mempunyai program dombanisasi di Desa Banyusidi Kecamatan Pakis Magelang.
Program dombanisasi tersebut sebagai kelanjutan dari program babonisasi ayam kampung yang sudah berjalan selama bertahun-tahun di desa setempat.
Menurut Ketua Tim Pengabdian Masyarakat dari Prodi Peternakan UMBY, Ir Setyo Utomo MP, sebagai bentuk pertanggungjawaban perkembangan indukan domba yang sudah dibagikan dalam program dombanisasi tersebut hingga beranakpinak, setiap tahunnya digelar kontes kecantikan domba se-Desa Banyusidi.
“Kontes kecantikan domba se-Banyusidi pada tahun ini sekaligus dalam rangka menyemarakkan HUT ke-77 Kemerdekaan RI,” papar Setyo Utomo, baru-baru ini.
Ditambahkan Setyo, adapun dua dosen yang menjadi anggotanya dalam tim Pengabdian kepada Masyarakat (PKM) dari Prodi Peternakan UMBY tersebut, yaitu Ir Nur Rasminati MP serta Ir Ajat Sudrajat SPt MPt IPP.
Sementara itu Nur Rasminati yang juga sebagai Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) mahasiswa Kuliah Kerja Nyata – Program Pemberdayaan Masyarakat (KKN-PPM) Mandiri Kelompok VII Angkatan XLI UMBY di kelompok ternak Berkah Makmur di Banyusidi mengungkapkan, kontes kecantikan ternak domba tersebut didukung berbagai pihak.
“Termasuk di antaranya banyak disuport oleh para mahasiswa UMBY yang sedang KKN-PPM di Banyusidi,” tandasnya.
Baca Juga: Cristiano Ronaldo mulai frustasi, Setan Merah tetap 'Nggondeli'
Sedangkan Lurah Desa Banyusidi, Yuwono memaparkan, salah satu pemanfaatan dana desa yang dikucurkan setiap tahun oleh pemerintah desa setempat adalah pemberdayaan ekonomi masyarakat.
“Ketika bisa bersinergi dengan dosen Tim Pengabdian Masyarakat dari Prodi Peternakan UMBY akan menambah banyak dampak positif,” terangnya.
Desa Banyusidi, lanjut Yuwono, berada di Kecamatan Pakis di lereng Gunung Merbabu. Dalam menjalankan kegiatan pemberdayaan ekonomi rakyat antara lain dengan cara pembagian indukan domba sebanyak 2 ekor kepada setiap kelompok ternak di setiap dusun yang jumlahnya ada 22 dusun.
Wawan Riyadi sebagai fungsional pemberdayaan masyarakat kantor Bappeda dan Litbangdal Kabupaten Magelang menambahkan, model pemberdayaan ekonomi masyarakat melalui pembagian indukan domba tersebut bisa mempunyai banyak manfaat.
“Setelah dari kelompok ternak dan berkembang, anakannya digulirkan kepada masyarakat berpendapatan rendah, sehingga diharapakan bisa menambah pendapatannya dengan sistem bagi hasil bisa ditiru oleh desa-desa lain di Kabupaten Magelang,” papar Wawan.*