nasional

Presiden Jokowi ingatkan harus ‘eling lan waspada’, krisis hantui dunia, risiko gejolak global masih tinggi

Selasa, 16 Agustus 2022 | 20:29 WIB
Presiden Jokowi menyampaikan pidato kenegaraan pada Penyampaian Keterangan Pemerintah Atas RUU tentang APBN Tahun Anggaran 2023 Beserta Nota Keuangannya di Depan Rapat Paripurna DPR RI, di Gedung Nusantara MPR/DPR/DPD RI, Senayan, Jakarta, Selasa 16 Agustus 2022. ( instagram @jokowi)

 

JAKARTA, harianmerapi.com – Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengingatkan agar selalu ‘eling lan waspada’ (ingat dan waspada), karena ancaman krisis masih menghantui dunia.

Presiden Jokowi juga menyatakan, konflik geopolitik dunia mengancam keamanan kawasan.

“Karena itu kita harus selalu eling lan waspada, selalu ingat dan waspada, cermat dalam bertindak, hati-hati dalam melangkah,” demikian tulis Presiden dalam akun Twitter pribadinya, @jokowi, Selasa (16/8/2022).

Baca Juga: Dua bulan kasus tabrak lari di Sampang Madura belum ada titik terang, suami korban minta polisi tangkap pelaku

Dalam akun Twitter pribadinya itu, Presiden Jokowi menyampaikan beberapa poin penting dari pidato kenegaraannya dalam rangka HUT Kemerdekaan ke-77 RI.

Presiden Jokowi menyampaikan pidato kenegaraan pada Penyampaian Keterangan Pemerintah Atas RUU tentang APBN Tahun Anggaran 2023 Beserta Nota Keuangannya di Depan Rapat Paripurna DPR RI, di Gedung Nusantara MPR/DPR/DPD RI, Senayan, Jakarta, Selasa 16 Agustus 2022.

Sementara itu dalam naskah pidato yang dikutip dari laman setkab, Presiden Jokowi mengingatkan, bahwa ke depan kita harus terus menjaga kehati-hatian dan kewaspadaan.

Dia menyatakan dalam pidatonya, bahwa risiko gejolak ekonomi global masih tinggi.

Perlambatan ekonomi dunia juga tetap berpotensi memengaruhi laju pertumbuhan ekonomi domestik dalam jangka pendek.

Baca Juga: Cristiano Ronaldo mulai frustasi, Setan Merah tetap 'Nggondeli'

Sementara itu konflik geopolitik dan perang di Ukraina telah menyebabkan eskalasi gangguan sisi suplai yang memicu lonjakan harga-harga komoditas global, dan mendorong kenaikan laju inflasi di banyak negara, tidak kecuali Indonesia.

Jokowi juga menyampaikan, bahwa Bank Sentral di banyak negara melakukan pengetatan kebijakan moneter secara agresif.

Menurutnyan, pengetatan itu telah menyebabkan guncangan pada pasar keuangan di banyak negara berkembang.

Konsekuensinya, nilai tukar mata uang sebagian besar negara berkembang mengalami pelemahan.

Halaman:

Tags

Terkini

Ada jaksa yang ditangkap dalam OTT KPK di Banten

Kamis, 18 Desember 2025 | 15:15 WIB