Sebelum sapi diarak keliling kampung, sapi diberikan makanan ketupat dan kemudian dioleskan atau diberikan minyak wangi sehingga harum.
Baca Juga: Hari-hari Akhir Masa Jabatan, Walikota 'Jamin' tidak Ada Obrak-abrik OPD, Yuliyanto: Tinggal Merawat
Ternak sapi dimanjakan oleh peternaknya karena melalui ternak, masyarakat mampu hidup sejahtera.
"Sebagai wujud rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rejeki lewat hewan peliharaan," ungkapnya.
Di sisi lain, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Boyolali, Darmanto mengapresiasi masyarakat Desa Sruni yang tetap melestarikan tradisi para leluhur tersebut.
Baca Juga: Polda Kaltara Selidiki Bisnis Ilegal Briptu HSB, Minta Bantuan Mabes Polri
"Ini suatu tradisi yang baik sebagai peninggalan warisan budaya dari para pendahulu kita yang wajib kita lestarikan," katanya.
"Mengapresiasi atas kegiatan ini. Harapannya masyarakat lebih total dalam mengelola sapi sehingga ini menjadi motivasi masyarakat untuk terus bersama sapi sapinya demi kesejahteraan mereka," tambah Darmanto.
Salah satu warga yang ikut hadir dan menyaksikan tradisi Bakdan Sapi, Eka Aprilia menyambut baik tradisi yang masih dilestarikan oleh warga setempat.
Baca Juga: Hibur Penonton TVRI, Sinetron Serial Pondokan Hadir Dengan Format Kekinian dan Judul Baru
Melalui tradisi yang turun temurun dilakukan warga lereng Gunung Merapi tersebut, dia berharap generasi penerus dapat ikut melestarikan agar tidak lekang oleh waktu.
"Bagus. Bisa diteruskan oleh generasi berikutnya," pungkasnya. *