SUKOHARJO, harianmerapi.com - Pemkab Sukoharjo menunggu laporan data jumlah pemudik yang datang ke wilayah Kabupaten Sukoharjo. Pemerintah desa dan kelurahan diminta aktif melaporkan data.
Antisipasi dilakukan berkaitan penyebaran virus corona dan capaian vaksinasi virus Corona. Jumlah pemudik pada Idul Fitri tahun ini diperkirakan naik signifikan dibanding dua tahun sebelumnya setelah ada pelonggaran dari pemerintah pusat.
Sekretaris Daerah (Sekda) Sukoharjo Widodo, Kamis (21/4/2022) mengatakan, Pemkab Sukoharjo masih menunggu laporan resmi perkembangan data jumlah pemudik pada Idul Fitri tahun 2022.
Baca Juga: PeduliLindungi Telah Cegah Jutaan Warga Terpapar Covid-19, Ini Datanya
Data akan disampaikan dari tingkat desa dan kelurahan selanjutnya diberikan ke kecamatan. Nantinya data keseluruhan baru disampaikan ke kabupaten oleh masing-masing camat.
Pemkab Sukoharjo memerlukan data jumlah pemudik untuk mengetahui jumlah dan sebaran kedatangan. Para pemudik tersebut juga akan dipantau terkait status apakah sudah mengikuti vaksinasi virus Corona dosis 1, dosis 1 atau dosis 3 atau booster atau belum.
"Kami masih menunggu data dari masing-masing kecamatan. Data itu diperoleh dari desa dan kelurahan. Pendataan dilakukan berjenjang dari bawah bahkan melibatkan RT dan RW," ujarnya.
Baca Juga: Rusia Uji Coba Rudal Tercanggih di Dunia untuk Takuti Musuh-musuhnya
Pemkab Sukoharjo meminta pada pemerintah desa, kelurahan dan kecamatan untuk aktif mendata jumlah pemudik yang masuk wilayah Kabupaten Sukoharjo. Sebab jumlah pemudik pada Idul Fitri tahun 2022 ini dikatakan Widodo kemungkinan mengalami kenaikan signifikan dibanding sebelumnya. Hal ini terjadi karena adanya pelonggaran dari pemerintah pusat.
Widodo menjelaskan, kesempatan tersebut akan dimanfaatkan warga asal Kabupaten Sukoharjo yang merantau keluar daerah untuk bisa pulang ke kampung halaman saat Idul Fitri. Kondisi berbeda terjadi pada Idul Fitri dua tahun sebelumnya pada tahun 2020 dan 2021 saat awal pandemi virus Corona dimana ada larangan mudik dari pemerintah pusat.
Kemungkinan naiknya jumlah pemudik akan diantisipasi oleh Pemkab Sukoharjo. Termasuk berkaitan dengan penerapan protokol kesehatan (Prokes) dan antisipasi penyebaran virus Corona.
"Pemudik ini diperkirakan tidak hanya pulang kampung dan bersilaturahmi dengan keluarga saja. Tapi juga dengan lingkungan sekitar. Termasuk beraktivitas lain yang menunjang percepatan perekonomian seperti berbelanja di pasar atau mall. Kami lakukan persiapan dan antisipasi dengan meminta mematuhi Prokes," lanjutnya.
Baca Juga: Rusia Uji Coba Rudal Tercanggih di Dunia untuk Takuti Musuh-musuhnya
Widodo mengatakan, ada beberapa desa dan kelurahan yang jadi kantong pemudik mengingat banyak warganya merantau keluar daerah. Momen Idul Fitri akan dimanfaatkan para perantau untuk pulang ke kampung halamannya.