solo

Tambah Stok Pangan, Sekitar 5.000 Hektar Lahan IP400 Panen Padi

Jumat, 15 April 2022 | 15:45 WIB
Petani menanam padi organik di sawah. (Foto: Arif Zaini Arrosyid)

SUKOHARJO, harianmerapi.com - Sekitar 5.000 hektar dari total 10.000 hektar sawah yang ditanami padi dalam program IP 400 (empat kali tanam empat kali panen padi) sudah panen musim tanam I (MT I). Sedangkan sisanya segera panen dalam waktu dekat.

Kabupaten Sukoharjo sendiri masuk dalam skala prioritas pemerintah pusat setelah menjadi daerah terbesar se Indonesia yang menerapkan pola tanam IP400.

Kepala Dinas Pertanian dan Perikanan Sukoharjo Bagas Windaryatno, Jumat (15/4/2022) mengatakan, Kabupaten Sukoharjo pada tahun 2022 ini mulai menerapkan perluasan lahan IP 400 menjadi 10.000 hektar.

Baca Juga: Pemprov DKI Siapkan 492 Bus untuk Pemudik, Syaratnya Mudah Lho....

Sebab sebelumnya telah berhasil di lahan sekitar 2.800 hektar. Dengan lahan seluas 10.000 hektar tersebut menjadi terbesar dibanding daerah lain se Indonesia.

Penerapan IP 400 tersebut dilakukan di 12 kecamatan dengan luasan lahan bervariasi. Dinas Pertanian dan Perikanan Sukoharjo mencatat dari 10.000 hektar tersebut, sekitar 5.000 hektar diantaranya sudah panen padi MT 1.

Hasil panen padi yang didapat petani dalam MT I IP 400 sangat baik. Hal ini membuat Dinas Pertanian dan Perikanan Sukoharjo lega. Sebab hasil panen padi tersebut sangat diharapkan untuk membantu memenuhi kebutuhan stok pangan daerah dan nasional.

Baca Juga: Soal Kuota Haji Indonesia, Puan : Pemerintah Harus Maksimalkan Diplomasi

"Sekitar 5.000 hektar sudah panen MT I padi dalam program IP400. Sedangkan sisanya 5.000 hektar lagi segera panen dalam waktu dekat," ujarnya.

Dinas Pertanian dan Perikanan Sukoharjo terus memantau perkembangan kondisi 5.000 hektar lahan yang ditanami padi dalam program IP400 belum panen. Sedangkan lahan yang sudah panen hasilnya juga sudah dilaporkan petugas ke pemerintah pusat.

Panen padi MT I IP 400 ini dikatakan Bagas sangat membantu memenuhi stok pangan. Terlebih lagi sekarang saat puasa Ramadan dan menjelang Idul Fitri kebutuhan beras mengalami kenaikan. Karena itu, pemenuhan kebutuhan dilakukan dengan mengandalkan hasil panen padi lokal.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Libra Besok 16 April 2022, Prasangka Buruk dengan Pasangan Bikin Hubungan Cinta Retak

"Terus kami pantau dan ada pendampingan langsung dari penyuluh pertanian kami turun ke sawah bersama petani. Sejak awal hingga panen ini berjalan lancar dan tidak ada kendala besar," lanjutnya.

Bagas menjelaskan, pada MT I ini petani mendapat pemenuhan air melimpah dan berdampak pada kesuburan tanaman. Hal ini terjadi karena stok air dari Dam Colo Nguter dan penampungan air lainnya melimpah.

"Hujan yang terus terjadi membuat stok air melimpah dan kebutuhan petani semuanya terpenuhi," lanjutnya.

Halaman:

Tags

Terkini