"Hasil skrining bisa ditindaklanjuti bersama BKKBN," ucapnya.
Ketua UKK Respirologi IDAI sekaligus Project Leader Zero TB, dr Rina Triasih menyampaikan, skrining TBC kepada anak stunting yang menjadi bagian dari Pekan TBC Anak digelar pihaknya di beberapa provinsi di Indonesia untuk memperingati Hari Tuberkulosis Sedunia.
Kegiatan ini digelar untuk membantu pemerintah mengintegrasikan dua masalah yang signifikan di Indonesia yakni TBC dan stunting.
"Di Indonesia belum diketahui separah apa kasusnya sehingga diharapkan setelah ini ada data jumlah anak stunting karena TBC demi mempercepat upaya eliminasinya," kata Rina.
Ditegaskannya, anak-anak yang tertular TBC beresiko mengalami TBC berat dan bisa menyebabkan kematian.
Terlebih, perhatian terhadap TBC pada anak dinilai tidak lebih besar dari kasus pada orang dewasa.
Karena itulah, masyarakat terutama para orangtua perlu mendapat edukasi terkait pentingnya pencegahan dan penanggulangan TBC.
Sementara itu, Bupati Kulon Progo, Sutedjo mengatakan, target nasional berupa capaian angka stunting 14 persen pada 2024 sudah berhasil dicapai Kulon Progo pada tahun ini.
Meski demikian, pihaknya masih akan terus berupaya menurunkan angka stunting demi membantu daerah lain yang mengalami pelambatan sekaligus membantu capaian target nasional.
Baca Juga: Pengalaman Misterius, Menelepon Kakak Ipar Perempuan Tapi yang Menerima Suara Laki-laki
"Kami siap membantu program BKKBN pusat dalam penanganan stunting," tegasnya.
Dalam pelaksanaan skrining, juga diserahkan bantuan vitamin dan Alat Peraga Edukatif (APE) dari BKKBN Pusat.
Selain itu, juga diserahkan bantuan 100 paket beras dari Lazismu DIY serta bantuan 100 paket makanan penambah gizi dari Rumah Zakat. *