JOGJA, harianmerapi.com - Paguyuban Kawulo Mataram se-Nusantara menggelar acara sunatan massal pada hari Minggu 20 Maret 2022, yang diikuti 35 anak.
Kegiatan ini sebagai bagian dari program sosial kemasyarakatan Hamemayu Hayuning Bawono, yang dilaksanakan dengan menerapkan protokol kesehatan di Juru Supit Bogem, Kalasan Sleman.
Sebelumnya peserta sunatann massal dengan diantar orang tua atau walinya berkumpul dan mengadakan selamatan dan doa bersama di Padepokan Kawulo Mataram di Bokoharjo Prambanan Sleman.
Baca Juga: Enam Adab Menasihati Sesama Muslim, Salah Satunya Harus Menggunakan Kata-kata yang Baik
Dalam kesempatan itu sejumlah orang tua dan wali peserta sunatan masal mengungkapkan
rasa terima kasih dan kebahagiaanya menjadi bagian dari acara ini.
Selain mengurangi beban biaya, acara sunatan masal juga dipilih untuk memberikan rasa nyaman dan tambahan keberanian pada anak.
Tidak sedikit dari peserta supitan masal yang merasa takut untuk dikhitan, namun dengan dilakukan secara bersama-sama, rasa khawatir dan takut menjadi berkurang.
Dalam rilis yang diterima redaksi, Ketua Panitia Lilik Purwanto menyampaikan bahwa peserta sunatan massal berasal dari berbagai desa di sekitar Yogyakarta melalui penjaringan dan pendaftaran yang dilakukan oleh anggota paguyuban.
Selain pembekalan mental menuju pendewasaan, peserta sunatan masal juga mendapatkan sejumlah bingkisan berisi sarung, peci, baju dan sejumlah uang.
Ketua Harian Paguyuban Kawulo Mataram, Sriyantoro menambahkan bahwa tujuan dari kegiatan supitan masal ini adalah dalam rangka mengejawantahkan keberadaan paguyuban yang selalu berusaha untuk ‘migunani tumpraping liyan’ sebagaimana prinsip yang dianut dan konsisten dijalankan baik sebagai organisasi maupun individu anggota Paguyuban.
Dihubungi melalui sambungan selular, Heru Sutrisno Notodimedjo, Ketua Umum Paguyuban
Kawulo Mataram Se-Nusantara mengungkapkan bahwa supitan atau khitan tidak saja merupakan tindakan menjalankan perintah agama dan bagian dari sunah kanjeng Nabi, namun menjadi tonggak terpenting dalam tahapan kehidupan seorang laki-laki.
“Supitan atau khitanan ini selain untuk memasuki secara resmi agama Islam bagi yang beragama Islam, adalah proses penting menuju sifat kesatriyan” tambahnya. *