sleman

Gudeg Bayar Seikhlasnya dan Susu Sapi Dibagikan Gratis, di Gerobak Angkringan Dakwah Al Jihad

Sabtu, 22 Januari 2022 | 12:30 WIB
Sejumlah pengurus Takmir Masjid Al Jihad saat berada di gerobak angkringan dakwah yang berada di kompleks masjid setempat. (Foto: Sulistyanto)

SLEMAN, harianmerapi.com – Gerobak angkringan dengan tampilannya yang khas cukup mudah ditemukan di Jogjakarta, termasuk Sleman.

Bahkan, ada gerobak angkringan ditempatkan di komplek masjid, sebab bisa mendukung berbagai kegiatan yang dilaksanakan di masjid terlebih terkait konsumsi.

Seperti halnya di komplek Masjid Al Jihad Perum Dayu Permai Sleman ada gerobak angkringan dakwah dan setiap Jum’at ada sejumlah menu masakan, aneka minuman serta makanan ringan untuk konsumsi segenap jamaah sholat Jum’at di masjid setempat.

Menurut Ketua Takmir Masjid Al Jihad, HM Rustamadji, nasi yang disediakan di gerobak angkringan tersebut setiap Jum’at bergantian, misalnya ada nasi gudeg, brongkos, rica-rica entok, uduk, rendang ayam, pecel dan kuning.

Baca Juga: Ibnu Jamil Kesulitan Belajar Bahasa Sunda, Namun Juga Tertantang untuk Mendalaminya demi Peran

“Saat ini, kami sudah menggandeng delapan pemilik usaha kuliner baik yang model offline maupun online dari warga di sini untuk bergantian menyediakan nasi di gerobak angkringan dakwah Al Jihad. Bungkus atau kemasannya terserah dari mereka,” jelasnya, Jum’at (21/1/2021).

Setiap memesan nasi ke pembuatnya, lanjut HM Rustam, tetap dibayar sesuai harga umumnya. Pembayarannya mengambil dari kotak ‘bayar seikhlasnya’ yang ditempatkan di pinggir gerobak angkringan.

Kotak yang ditempatkan di gerobak angkringan biasa dihitung setiap Jum’at selepas Isya dan selalu bisa untuk membeli nasi antara 50 sampai 150 porsi, sehingga takmir tak perlu mengeluarkan anggaran lagi.

Baca Juga: Kekayaan Bukan Segalanya 3: Punya Motto Selalu Ingin Lebih Baik, Tak Pernah Puas dengan yang Sudah Diraih

“Pada awalnya, takmir mengeluarkan anggaran untuk memesan nasi dan minuman. Lalu setelah ada kotak yang bertuliskan bayar seikhlasnya, tidak perlu keluar modal lagi. Dari kotak tersebut sering ada yang memasukkan uang lembaran Rp 50.000 sampai Rp 100.000, sebab ingin ikut bersedekah nasi,” urainya.

Sedangkan konsumsi yang wujud makanan ringan maupun aneka minuman ada yang ditempatkan di gerobak angkringan dan meja-meja tersendiri. Semua ditata rapi sebelum sholat Jum’at dan tak perlu ada kotak dengan tulisan bayar seikhlasnya.

Aneka makanan ringan dan minuman tersebut berasal dari sumbangan atau sedekah warga Perum Dayu Permai dan sekitarnya. Sebagian pengurus takmir membagikannya ke jamaah usai sholat Jum’at.

Baca Juga: Personel Satgas 'Damai Cartenz' dari Brimob Tertembak di Kiwirok Papua Saat Baku Tembak dengan KKB

Selain itu jamaah juga bisa mengambil sendiri sesuai keinginan, tak perlu membayar seikhlasnya alias gratis. Tak jarang, makanan dan minuman tersebut tak habis usai sholat Jum’at, sehingga selepas Ashar pun masih ada jamaah yang bisa mengambil.

Salah satu jenis minumannya, yakni susu sapi pasteurisasi dengan aneka rasa seperti anggur, leci, melon, cokelat maupun original yang berasal dari Agrolestari Mart. Semua ditempatkan dalam box khusus dan diberi es batu.

Halaman:

Tags

Terkini