Kegiatan sosialisasi yang diikuti oleh seluruh kader dan pengurus Aisyiyah se-Indonesia tersebut merupakan tindak lanjut MoU antara Pimpinan Pusat Muhammadiyah dengan Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) dalam Gerakan Nasional Revolusi Mental.
Ketua Pimpinan Pusat Aisyiyah, Masyitoh Chusnan mengingatkan seluruh peserta untuk responsif menjawab perkembangan dan tantangan zaman yang serba cepat.
"Sekolah Cinta Anak merupakan bentuk respons dan jihad Aisyiyah dalam menjawab persoalan anak-anak kita, maka kegiatan kerjasama strategis dengan Kemenko PMK ini harus dilanjutkan di tingkat wilayah karena ini untuk kepentingan anak-anak kita sebagai penerus bangsa," tegasnya.
Koordinator Tim Kerja, Faozan Amar menyambut baik Sosialisasi Sekolah Cinta Anak yang diinisiasi Aisyiyah. Sebab anak adalah penentu masa depan bangsa di masa yang akan datang.
Dosen UHAMKA tersebut mengajak semua pihak untuk memastikan anak-anak Indonesia mendapatkan hak-haknya terpenuhi tanpa diskriminasi, tanpa perundungan bahkan kekerasan.
Wakil Ketua Majelis Dikdasmen PP Aisyiyah, Hermina Bahar mengungkapkan salah satu pentingnya memasifkan program Sekolah Cinta Anak dengan menyoroti maraknya contoh buruk yang ada di media baik itu media sosial maupun di televisi.
Baca Juga: Jalur Pendakian Gunung Gede Kembali Dibuka, Ini Ketentuan dan Syaratnya
"Kita harus prihatin ketika perundungan dan kata-kata tidak baik malah menjadi hiburan di layar kaca, maka ini harus menjadi perhatian seluruh kader Aisyiyah karena akan mempengaruhi tumbuh kembang anak," kata dia.
Selain kegiatan sosialisasi Sekolah Cinta Anak, dalam waktu dekat Pimpinan Pusat Aisyiyah akan meluncurkan dan mendistribusikan buku Sekolah Cinta Anak ke seluruh pengurus Aisyiyah di Indonesia.
Buku tersebut akan dijadikan sebagai pedoman dalam program Sekolah Cinta Anak agar dapat diimplementasikan dengan baik di lapangan.*