diy

Tumbuhkan Nilai Kepahlawan dengan Menilik Sejarah

Minggu, 7 November 2021 | 11:10 WIB
Dialog publik Pahlawan Milenial dan Nilai Luhur Budaya di Era Digital, Sabtu (6/11/2021) - (Wulan Yanuarwati)

JOGJA, harianmerapi.com - Nilai-nilai kepahlawan harus ditumbuhkan tidak hanya kepada generasi milenial, namun juga generasi Z yang saat ini proposinya sudah mencapai 28 persen penduduk Indonesia.

Hal ini diungkapkan Direktur Informasi dan Komunikasi Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Kominfo, Wiryanta pada Dialog publik Pahlawan Milenial dan Nilai Luhur Budaya di Era Digital, Sabtu (6/11/2021).

"Saat ini generasi Z kurang lebih proposinya mencapai 28 persen kemudian generasi milenial hampir 26 persen jadi ini modal talenta kita bagaimana menanamkan nilai-nilai kepahlawanan kepada mereka ini," jelasnya.

Baca Juga: Kasus Avian Influenza Merebak di China, Pakar UGM Sebut Flu Burung Tidak Menular Antar Manusia

Pada masa pandemi Covid-19, Wiryanta menyebut dapat menjadi momentum menumbuhkan jiwa kepahlawan dengan saling tolong menolong baik dari segi ekonomi maupun menumbuhkan kesadaran dengan disiplin protokol Covid-19.

Pasalnya dengan mendisiplinkan pada protokol kesehatan, dia menilai hal itu tidak hanya untuk menolong diri sendiri namun juga orang di sekitar.

''Bagaimana anak muda ini mengisi nilai-nilai jiwa kepahlawan, salah satunya bidang ekonomi bagaimana menggerakkan UMKM dengan konomi kreatifnya, bagaimana ikut berprestasi dalam bentuk olahraga dan sebagainya," jelasnya.

Gusti Kanjeng Ratu (GKR) Hayu yang hadir dalam dialog menyebut nilai kepahlawan sebetulnya sudah ada sejak jaman dahulu dan yang sekarang dapat dilakukan ialah mengingatkan dan menumbuhkan kembali nilai itu pada generasi sekarang.

Kraton Jogja, dalam hal ini terus berupaya untuk melakukan penyesuaian budaya dengan mengemas menyesuaikan dengan teknologi.

Baca Juga: Gilang Endi Saputra Jadi Korban Diklatsar Menwa, Rektor UNS Minta Maaf

''Kami menjelaskan secara mudah bahwa sejak jaman eyang Hamengkubuwana pertama itu ada nilai-nilai filosofi yang sudah turun temurun. Kalau cuma didenger aja sesuatu konsep yang abstract (akan susah), jadi kami mencoba menerjemahkan itu yang mudah diterima oleh masyarakat," paparnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Sosial (Dinsos) DIY, Endang Patmintarsih mengatakan untuk menumbuhkan nilai kepahlawan, pihaknya memiliki program ziarah wisata bagi pelajar secara kontinyu.

"Program-program di Dinsos ada program menumbuhkan nilai kepahlawan bagi anak-anak pelajar dan masyarakat. Ini kita ada program ziarah wisata," ujarnya.

"Jadi taman makam pahlawan ini jangan dianggap tempat serem tapi bagaimana kita bisa mengedukasi, mengingatkan kembali pejuang-pejuanh kita dengan mereka berziarah kemudian ada edukasi seperti workshop," imbuhnya.*

Tags

Terkini

PMI DIY Kirim Tim Layanan Kesehatan ke Aceh Tamiang

Jumat, 12 Desember 2025 | 16:55 WIB