TEMANGGUNG, harianmerapi.com - Becana tanah bergerak terjadi lagi di Temanggung. Kali ini menimpa tempat tinggal milik Agus Tri Susanto yang beralamat di lingkungan Banyutarung, Kelurahan Temanggung II, Kecamatan Temanggung.
Selain itu, pada lantai rumah Agus juga mengalami retak. Keretakkan sepanjang 12 meter dengan lebar retakan antara 5 sampai 6 cm.
Kepala pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Temanggung Toyfur Hadi mengatakan bencana diawali dengan hujan deras yang mengguyur di daerah tersebut.
Baca Juga: Setelah Ditelisik, Ternyata Mobil Rachel Vennya Tidak Sesuai Data di Kepolisian. Duh!
"Hujan dalam beberapa hari terakhir telah mengakibatkan tanah bergerak dan membuat retakan di rumah Agus di lingkungan Banyutarung,"kata dia, Jumat (22/10/2021).
Menurut Toyfur Hadi, retakan tanah tersebut berada pada lantai ruang kamar tidur, ruang makan dan dapur.
Dia menerangkan air hujan yang meresap ke dalam tanah tidak dapat ditampung dengan baik karena dipengaruhi sifat tanah. "Tanah tidak kuat menahan air sehingga longsor," kata dia.
Baca Juga: BI Mencatat, Aliran Modal Asing yang Masuk ke Pasar Keuangan Domestik Sebesar Rp710 Miliar
Berdasar informasi dari pemilik tanah, pembangunan lantai rumah dahulu berupa urugan tanah. Selain itu, di bawah lantai itu ada sumber mata air.
Dia mengatakan akibat retakan tersebut mengancam rumah dibawahnya yakni milik Suroso. Berdasar perhitungannya, kerugian akibat bencana itu diperkirakan Rp 15 juta.
Baca Juga: Petugas Nyamar Jadi Pembeli Online, Satpol PP DIY Ungkap Penjualan Ribuan Batang Rokok Ilegal
Dikatakan BPBD telah berkoordinasi dengan perangkat kelurahan setempat untuk segera membuat perancangan untuk bantuan dalam perekayasaan pembenahan pondasi dan bangunan rumah.
Selain itu, pihaknya juga melakukan sosialisasikan peringatan dini sederhana akan ancaman longsor dan tanah retak maupun tanah bergerak.*