BANTUL,harianmerapi.com- Penemuan rantai raksasa di Dam Ngancar, perbatasan Kapanewon Pandak dan Pajangan, Kabupaten Bantul masih menjadi misteri.
Warga setempat meyakini rantai dengan panjang 30,6 meter itu bekas dermaga kuno yang diceritakan pernah ada di lokasi tersebut.
Salah satu warga, M Basri mengatakan bahwa kampung Mangir selama ini memang wilayah yang memiliki banyak peninggalan kulo karena merupakan petilasan wilayah Ki Ageng Mangir Wonoboyo.
Bahkan dalam cerita sejarah yang didapatkannya, tempuran atau pertemuan sungai Bedog dan Progo itu konon adalah sebuah dermaga.
Baca Juga: Rantai Raksasa Ditemukan Terendam Pasir Sungai di Bantul, Beratnya 2 Ton Lebih
"Rantai itu bisa menjadi salah satu petunjuk adanya dermaga," sebutnya, Kamis (2/9/2021).
Dalam cerita sejarahnya, kakek ini mengatakan dermaga itu dibangun menyusul berkembangnya perdagangan Hindia-Belanda saat itu.
Di mana Sungai Progo masih sangat luas dan dalam sehingga kapal-kapal dari laut selatan bisa menuju ke utara dan bersandar di dermaga.
"Rantai sekuat itu kan untuk jangkar menambatkan perahu," terangnya.
Pria yang pernah menjadi salah satu penyusun buku Ki Ageng Mangir ini mengungkapkan jika pada masa kerajaan, ekspansi Gajahmada sudah sampai luar negeri.
Baca Juga: Rantai Raksasa Diduga Peninggalan Masa Belanda, BPCB DIY Ambil Sampel Logam untuk Diteliti
Sehingga sangat mungkin jika teknologi saat itu sudah cukup berkembang. Namun begitu melihat bahan dan bentuk rantai tersebut, Basri memperkirakan berasal dari luar Indonesia yang dibawa menggunakan kapal.
"Kalau itu bukan buatan orang Indonesia," sebut Basri. Lebih lanjut, Basri mengaku tidak heran jika di wilayah Mangir banyak ditemukan berbagai benda arkeologi.
Bahkan sebelumnya penemuan benda-benda arkeologi lainnya sering terjadi. Misalnya batu yang merupakan lingga dan yoni di mana merupakan peninggalan masa Ki Ageng Mangir.
"Paling sekitar 500 meter dari sini (lokasi penemuan) ada petilasan Ki Ageng Mangir, banyak benda arkeologi," terangnya.*