"Kondisi sekarang stok dan harga bahan pangan aman. Artinya barang masih melimpah dan harga terkendali. Namun demikian kami siapkan GPM untuk lebih menjamin stok dan harga pangan aman menjelang Nataru nanti," ujarnya.
Persiapan dilakukan Diskopumdag Sukoharjo dengan berkoordinasi melibatkan sejumlah pihak seperti beberapa dinas, Bulog, petani dan peternak. Khusus untuk petani dan peternak lokal sengaja dilibatkan untuk membantu penyediaan bahan pangan hasil produksi mereka sendiri untuk dijual ke masyarakat.
"Petani akan berkontribusi pada penyediaan bahan pangan lokal seperti beras dan beberapa jenis sayuran. Sedangkan peternak juga ikut membantu menyediakan telur ayam dan daging ayam," lanjutnya.
Diskopumdag Sukoharjo dalam persiapan juga melakukan pemetaan di wilayah mana akan digelar GPM. Hal ini dilakukan mengingat keterbatasan waktu dan tempat.
"Di Kabupaten Sukoharjo ini ada 167 desa dan kelurahan. Karena jumlahnya sangat banyak dan keterbatasan petugas dan waktu nanti kami petakan di wilayah mana akan digelar GPM. Biasanya akan diambil ditempat yang banyak penduduk dan permintaan bahan pangan tinggi," lanjutnya.
Iwan Setiyono mengatakan, kondisi cuaca ekstrem seperti sekarang ini sangat perlu dilakukan pemantauan secara menyeluruh terkait distribusi dan stok bahan pangan di pasaran. Pemantauan dilakukan petugas ditingkat pasar tradisional, gudang penyimpanan dan alur perdagangan lainnya.
Distribusi dan stok bahan pangan harus dipastikan aman dan tanpa kendala. Hal ini untuk memastikan ketersediaan bahan pangan dipasaran untuk masyarakat. Terpenting selain stok pangan ada, juga harga di masyarakat terkendali.
"Cuaca ekstrem yang berdampak pada terjadinya bencana alam seperti banjir, tanah longsor maupun peningkatan curah hujan dan angin kencang yang membuat produktivitas tanaman pangan terganggu dikhawatirkan berpengaruh pada hasil panen. Hal ini juga mempengaruhi stok bahan pangan dipasaran," lanjutnya.
Diskopumdag Sukoharjo sudah melakukan koordinasi dengan pihak terkait untuk mengamankan distribusi dan pemenuhan stok bahan pangan di masyarakat. Mereka yang dilibatkan seperti dari Dinas Pertanian dan Perikanan, Dinas Pangan, Dinas Perhubungan dan Bagian Perekonomian.
Masing-masing dinas berperan terhadap tugas dan pokok fungsinya. Seperti Dinas Pertanian dan Perikanan Sukoharjo membantu produktivitas tanaman pangan seperti padi. Selain itu, Dinas Perhubungan Sukoharjo membantu jaminan kelancaran arus lalu lintas barang sebagai distribusi bahan pangan.
"Bahan pangan harus mudah dan cepat diterima pedagang. Karena itu pihak petani dan distributor harus memastikan barang ada agar cepat tersalurkan ke masyarakat. Apabila ada hambatan seperti kondisi jalan yang banjir atau barang terbatas karena produksi terganggu karena cuaca maka harus segera tertangani agar stabilitas stok dan harga pangan tidak terganggu," lanjutnya.
Diskopumdag Sukoharjo sudah melakukan pemantauan perdagangan beras secara keseluruhan dengan sasaran tempat perdagangan tradisional meliputi warung atau toko kelontong, pasar tradisional, pusat grosir dan sentra perdagangan beras yang dikelola petani dan masyarakat. Pemantauan juga dilakukan di pusat perbelanjaan modern meliputi toko modern, swalayan dan mal.
Hasil pemantauan diketahui bahwa perdagangan pangan khususnya beras aman. Artinya stok beras yang dijual khususnya di perbelanjaan modern mampu mencukupi kebutuhan masyarakat.
Stok beras di perbelanjaan modern saat dilakukan pemantauan oleh petugas diketahui beragam jenis dan merek. Artinya beras dikemas menggunakan kemasan merek khususnya dari pabrikan. Selain itu ada juga beras berasal dari petani yang mampu menembus perdagangan perbelanjaan modern.
Ada juga beras dari pemerintah yang dijual secara umum baik di tempat perdagangan tradisional dan modern. Beras pemerintah tersebut dijual untuk membantu menstabilkan harga dan menambah stok barang dipasaran.