yogyakarta

Dr. Drs. H. Khamim Zarkasih Putro, M. Si: 'Meraih keseimbangan hidup dalam perspektif Al-Quran'

Sabtu, 6 Desember 2025 | 16:30 WIB
Khamim Zarkasih Putro bersama jamaah Ibadah Jumat Masjid Al-Munawwaroh Kricak Kidul Yogyakarta (Dok. Pribadi)

Pemenuhan kehidupan dunia sebatas keperluan untuk mengabdikan diri kepada-Nya. Oleh karena itu, setiap usaha yan dilakukan dalam kehidupan di dunia, haruslah senantiasa disesuaikan dengan hukum dan ketentuan-ketentuan yang telah digariskan oleh syariat Islam.

Sebagai ‘abdi Allah (hamba Allah), manusia harus pandai menempatkan dirinya sebagai pengabdi dengan sunguguh-sungguh dan penuh dengan keikhlasan.

Kemampuan ini tergambar dari pola sikap dan perilakunya, yakni apakah manusia sanggup menjalankan kehidupan secara seimbang antara pemenuhan kehidupan dunianya dan persiapan hidup kekal di akhiratnya.

Gambaran ini sekaligus dapat dijadikan sebagai indikator tingkat kesungguhan manusia dalam memerankan dirinya selaku hamba Allah secara utuh.

Tolok ukur hablum minannas (hubungan antar manusia) bukanlah berdasarkan nafsu kita, melainkan bagaimana Allah telah berbuat baik kepada manusia. Dalam  ,empertanggungjawabkan amal perbuatan, tidak seorang pun dapat memungkiri akan apa yang telah dilakukannya di dunia yang fana ini. *

 

Halaman:

Tags

Terkini