HARIAN MERAPI - Status Sungai Bengawan Solo masih normal. Hal tersebut diketahui setelah Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sukoharjo melakukan pemantauan di sejumlah titik aliran Sungai Bengawan Solo di wilayah Kabupaten Sukoharjo, Senin (24/11/2025).
Pemantauan dilakukan untuk mengetahui perkembangan tinggi muka air setelah hujan deras turun secara merata di sejumlah kecamatan dan daerah lain pada Minggu (23/11).
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sukoharjo Ariyanto Mulyatmojo, mengatakan, pihaknya terus memantau perkembangan tinggi muka air Sungai Bengawan Solo melalui data hasil koordinasi pihak terkait.
BPBD Sukoharjo juga menerjunkan petugas secara langsung memantau kondisi tinggi muka air disejumlah titik di wilayah Kabupaten Sukoharjo salah satunya di aliran Sungai Bengawan Solo di bawah jembatan Bacem, Telukan, Grogol.
"Pada Minggu (23/11) hujan sangat deras merata disejumlah kecamatan di Kabupaten Sukoharjo. Daerah lain terdekat juga sama seperti di Kabupaten Wonogiri dan Klaten. Curah hujan meningkat dalam beberapa pekan terakhir dan berdampak pada kenaikan tinggi muka air di Sungai Bengawan Solo. Posisi sekarang masih normal. Kami sudah memantau pada Senin (24/11) disejumlah titik," ujarnya.
Baca Juga: Benarkah Gus Yahya dimakzulkan, begini hasil dilaturahmi alim ulama PBNU
Ariyanto menjelaskan, berdasarkan Pos Pemantauan PJT I tanggal 24 November 2025 pada pukul 06.00 WIB diketahui kondisi ketinggian muka air Sungai Bengawan Solo normal.
Rincian data, di Bendung Colo Nguter Sukoharjo kondisi normal, stabil TMA : 108.46 m SHVP, Total Debit Sungai 31.00 m³/dtk (SH=109.24; SK=109.40; SM=109.71) m SHVP, Sta Dengkeng Klaten Kondisi Normal, Naik, TMA : 89.68 m SHVP Debit : 56.02 m³/dtk SH=92.54; SK=92.91; SM=93.41 m SHVP.
Sta Samin Kondisi Normal, Naik, TMA : 83.56 m SHVP, Debit : 48.81 m³/dtk SH=87.41; SK=87.91; SM=88.41 m SHVP. Sta Jurug, Kondisi Normal, Naik, TMA : 81.43 m SHVP, Debit : 357.38 m³/dtk SH=82.98; K=83.98; SM=84.98 m SHVP.
"Meski masih normal masyarakat kami minta tetap melakukan kesiapsiagaan banjir. Khususnya yang tinggal dekat disepanjang aliran Sungai Bengawan Solo atau sungai lainnya. Sebab hujan deras sering turun sekarang tidak hanya pagi atau siang hari saja, tapi juga saat malam hari secara bersamaan secara merata. Ini bisa memicu banjir," lanjutnya.
BPBD Sukoharjo saat hujan deras pada Minggu (23/11) malam mendapat laporan terjadi luapan air dari gorong-gorong dan saluran air disejumlah wilayah seperti di Kecamatan Baki, Kartasura dan Sukoharjo. Luapan terjadi karena adanya sumbatan sampah dan sedimentasi pasir yang parah.
Baca Juga: Diversifikasi Sumber Pertumbuhan, BRI Perkuat Segmen Konsumer dan Layanan Bank Emas
"Ada juga luapan air di tempat lain yang tidak dilaporkan secara resmi ke BPBD Sukoharjo. Karena memang hujan deras turun pada Minggu (23/11) secara merata disejumlah wilayah memicu terjadinya kenaikan debit air secara bersamaan di saluran air. Apabila aliran tidak lancar maka berdampak terjadi luapan," lanjutnya.
BPBD Sukoharjo meminta kepada masyarakat memiliki kesadaran tinggi melakukan pembersihan gorong-gorong dan saluran air di lingkungannya. Permasalahan muncul karena kurangnya kesadaran kerja bakti atau gotong royong.
"Warga kami minta dengan kesadaran diri melakukan kerja bakti gotong royong membersihkan saluran air dari sampah dan sedimentasi. Jangan hanya mengandalkan bantuan relawan. Ini penting karena demi kebersihan lingkungan sendiri," lanjutnya.