sleman

Di Markas Pemuda Pancasila DIY, David Krav Beberkan Kunci Penting Survival dan Self Defence

Sabtu, 22 November 2025 | 17:10 WIB
David Krav (kiri) memeragakan melepas kuncian dalam pelatihan survival di Ndalem Sambisari 234 Kalasan, Sleman, Sabtu (22/11/2025). (Foto: Sutriono)

HARIAN MERAPI - Mengenali lingkungan secara secara cepat menjadi salah satu kunci self defence atau pertahanan diri dari ancaman kejahatan jalanan. Waspada menjadi pilihan terbaik agar terhindar sebagai korban kriminalitas.

David Krav, pendiri KMI Self Defence dan Tactical Instructors mengutarakan, self defence erat kaitannya dengan break away drill alias meloloskan diri dari ancaman. Karenanya, dibutuhkan kemampuan yang dilatih terus menerus agar otak dan tubuh bisa sinkron ketika menghadapi kemungkinan terburuk.

"The best self defence is your knowlegde. Pengetahuan lebih penting dari pada mengandalkan fisik," kata David saat menjadi narasumber dalam Pelatihan Survival dan Proteksi: Kunci Keselamatan Jurnalis di Ndalem Sambisari 234 Kalasan, Sleman yang juga menjadi markas Pemuda Pancasila DIY, Sabtu (22/11/2025).

Baca Juga: Ketika Prabowo kembali ke bangku sekolah

David yang memiliki pengalaman taktikal di level internasional ini menyebut, beladiri tak memandang profesi. Pelaku kejahatan, lanjutnya, biasanya mengincar korban yang paling mudah diterkam. Dengan meningkatkan kewaspadaan kapanpun dan di manapun, pelaku akan berpikir berkali-kali untuk melancarkan serangan.

"Train steady, stay ready. Berlatihlah dengan rutin tetaplah siap," pesan David.

Ia mencontohkan, langkah paling aman ketika sendirian menumpang taksi online adalah duduk persis di belakang sopir. Demikian halnya ketika berjalan di trotoar, lebih baik mengambil jalur berlawanan arah dengan mobil di samping kanan. Atau ketika dirangkul dari belakang, cara melepasnya dengan mudah dengan membuka telapak tangan, bukan menggengamnya erat-erat karena hal tersebut cenderung tidak efektif untuk melepaskan diri.

Baca Juga: Heboh pamer uang sebanyak Rp 300 miliar disebut pinjam bank, KPK: Bukan pinjam, tapi ambil dari rekening penampungan

"Penting beradaptasi dengan local context. Kenali lingkungan sekitar. Jika datang di tempat baru, jangan buru-buru masuk. Tahan dulu tiga detik, amati sekitar, orang-orangnya, kondisi bangunannya, dan akses keluarnya," ujar David yang kerap menjadi mentor pasukan elit TNI dan Polri.

Di sisi lain, mantan pewarta foto Reuters, Beawiharta berbagi pengalaman panjangnya saat meliput di wilayah konflik. Beawiharta yang memulai sebagai fotografer olahraga ini memutuskan menjadi fotografer news karena pergolakan batin.

Beawiharta pernah meliput peristiwa mencekam kerusuhan 1998, GAM di Aceh, Timor-Timor, Ambon dan wilayah konflik di Timur Tengah. Ia bahkan pernah ditembak kaki kanannya saat bertugas di lapangan.

Baca Juga: Bansos Dihentikan Sementara, 7.001 Penerima Manfaat PKH di DIY Terindikasi Terlibat Judol

Sama dengan prinsip self defence, Beawiharta terbiasa memetakan segala sesuatunya dengan rapi. Mencari jalan aman untuk masuk, dan membuat rute pulang dengan selamat.

"Tidak ada berita seharga nyawa," ujarnya.

Pelatihan yang diiniasiasi Pers Siber Indonesia (PSI) Yogyakarta dan MPW Pemuda Pancasila (PP) DIY ini diharapkan menambah wawasan bagi jurnalis di Yogyakarta yang memiliki kerawanan konflik.

"Yogya bukan daerah konflik, tapi daerah rawan konflik. Jadi masalah nasional sering muncul dari Yogya," kata Ketua Majelis Pimpinan Wilayah (MPW) Pemuda Pancasila DIY, Faried Jayen Soepardjan.

Halaman:

Tags

Terkini