solo

Kondisi cuaca ekstrem, distribusi dan stok bahan pangan dipantau

Senin, 10 November 2025 | 13:45 WIB
Bupati Sukoharjo Etik Suryani saat memantau bahan pangan menjelang Lebaran. (Foto: Wahyu Imam Ibadi)

HARIAN MERAPI - Distribusi dan stok bahan pangan dipantau secara langsung mulai di tingkat pasar tradisional hingga gudang penyimpanan.

Pemantauan dilakukan ditengah kondisi cuaca ekstrem terjadi peningkatan curah hujan dan angin kencang yang memicu kerawanan bencana alam. Hal tersebut dikhawatirkan terjadi keterlambatan pengiriman barang dan berdampak kenaikan harga dipasaran.

Kepala Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah dan Perdagangan (Diskopumdag) Sukoharjo Iwan Setiyono, Senin (10/11/2025) mengatakan, kondisi cuaca ekstrem seperti sekarang ini sangat perlu dilakukan pemantauan secara menyeluruh terkait distribusi dan stok bahan pangan di pasaran.

Pemantauan dilakukan petugas ditingkat pasar tradisional, gudang penyimpanan dan alur perdagangan lainnya.

Distribusi dan stok bahan pangan harus dipastikan aman dan tanpa kendala. Hal ini untuk memastikan ketersediaan bahan pangan dipasaran untuk masyarakat. Terpenting selain stok pangan ada, juga harga di masyarakat terkendali.

Baca Juga: Marsinah raih gelar pahlawan nasional, begini komentar Gubernur Jawa Timur

"Cuaca ekstrem yang berdampak pada terjadinya bencana alam seperti banjir, tanah longsor maupun peningkatan curah hujan dan angin kencang yang membuat produktivitas tanaman pangan terganggu dikhawatirkan berpengaruh pada hasil panen. Hal ini juga mempengaruhi stok bahan pangan dipasaran," ujarnya.

Diskopumdag Sukoharjo sudah melakukan koordinasi dengan pihak terkait untuk mengamankan distribusi dan pemenuhan stok bahan pangan di masyarakat. Mereka yang dilibatkan seperti dari Dinas Pertanian dan Perikanan, Dinas Pangan, Dinas Perhubungan dan Bagian Perekonomian.

Masing-masing dinas berperan terhadap tugas dan pokok fungsinya. Seperti Dinas Pertanian dan Perikanan Sukoharjo membantu produktivitas tanaman pangan seperti padi. Selain itu, Dinas Perhubungan Sukoharjo membantu jaminan kelancaran arus lalu lintas barang sebagai distribusi bahan pangan.

"Bahan pangan harus mudah dan cepat diterima pedagang. Karena itu pihak petani dan distributor harus memastikan barang ada agar cepat tersalurkan ke masyarakat. Apabila ada hambatan seperti kondisi jalan yang banjir atau barang terbatas karena produksi terganggu karena cuaca maka harus segera tertangani agar stabilitas stok dan harga pangan tidak terganggu," lanjutnya.

Baca Juga: Begini kondisi pelayanan publik usai OTT Bupati Ponogogo oleh KPK

Diskopumdag Sukoharjo sudah melakukan pemantauan perdagangan beras secara keseluruhan dengan sasaran tempat perdagangan tradisional meliputi warung atau toko kelontong, pasar tradisional, pusat grosir dan sentra perdagangan beras yang dikelola petani dan masyarakat. Pemantauan juga dilakukan di pusat perbelanjaan modern meliputi toko modern, swalayan dan mal.

Hasil pemantauan diketahui bahwa perdagangan pangan khususnya beras aman. Artinya stok beras yang dijual khususnya di perbelanjaan modern mampu mencukupi kebutuhan masyarakat.

Stok beras di perbelanjaan modern saat dilakukan pemantauan oleh petugas diketahui beragam jenis dan merek. Artinya beras dikemas menggunakan kemasan merek khususnya dari pabrikan. Selain itu ada juga beras berasal dari petani yang mampu menembus perdagangan perbelanjaan modern.

Ada juga beras dari pemerintah yang dijual secara umum baik di tempat perdagangan tradisional dan modern. Beras pemerintah tersebut dijual untuk membantu menstabilkan harga dan menambah stok barang dipasaran.

Halaman:

Tags

Terkini