Digitalisasi andong diharapkan mampu memberikan dampak ekonomi yang nyata bagi para kusir, meningkatkan efisiensi transaksi wisatawan, serta memperkuat citra Yogyakarta sebagai smart city.
Selain itu, program ini juga menjadi langkah awal menuju pembinaan berkelanjutan dalam hal literasi digital, manajemen keuangan, dan promosi wisata berbasis teknologi.
Dengan dukungan kompetisi transaksi QRIS dan pendampingan intensif hingga akhir tahun 2026, diharapkan andong Yogyakarta menjadi contoh sukses integrasi budaya dan digitalisasi di tingkat nasional.
Baca Juga: Pamit ke Ladang, Warga Saptosari Gunungkidul Tewas di Dalam Gubuk, Ini Dugaan Penyebabnya
Bank Indonesia bersama Pemerintah Daerah DIY terus berkomitmen untuk memperluas inisiatif serupa ke sektor-sektor pariwisata lainnya, seperti wisata gastronomi kuliner tradisional maupun wisata Kesehatan yoga, meditasi dan lain-lain, guna mendukung terciptanya ekonomi digital yang inklusif, berkelanjutan, dan berakar pada kearifan lokal. *