solo

Semarak HUT ke-80 PGRI Karanganyar: Ratusan Guru Unjuk Bakat dalam Lomba Olahraga dan Seni

Senin, 3 November 2025 | 13:00 WIB
Pertandingan voli PGRI antara Dinas Pendidikan dengan UPT Tasikmadu. (Abdul Alim )

“HUT ke-80 PGRI bukan hanya momentum seremonial, melainkan bentuk refleksi atas perjalanan panjang organisasi sejak berdiri pada 25 November 1945, seratus hari setelah proklamasi kemerdekaan. Melalui kegiatan seperti ini, kita ingin menguatkan kembali komitmen guru untuk terus berjuang mencerdaskan kehidupan bangsa,” ungkap Aris Munandar.

Aris menambahkan, kegiatan olahraga dan seni menjadi simbol bahwa guru tidak hanya berperan di ruang kelas, tetapi juga mampu berprestasi dan berkontribusi dalam bidang lain yang menumbuhkan semangat kebersamaan dan kesehatan jasmani.

“Guru yang bahagia akan melahirkan peserta didik yang bahagia. Karena itu, kegiatan seperti ini penting untuk memperkuat solidaritas dan semangat kolektif di antara para pendidik,” ujarnya.

Selain kegiatan tingkat kabupaten, PGRI juga akan berpartisipasi dalam kegiatan nasional yang akan digelar di Bandung pada 25–28 November 2025.

Baca Juga: Gunung Merapi Luncurkan Awan Panas Guguran 2,5 Kilometer ke Arah Barat Daya

Kegiatan tingkat nasional akan melombakan cabang tenis meja, bulu tangkis, catur, vokal solo, paduan suara, dan konten kreator pendidikan, sementara cabang bola voli tidak dilombakan di tingkat pusat.

Sebagai puncak peringatan di Kabupaten Karanganyar, pada 25 November 2025 mendatang akan digelar resepsi, pengajian, dan tabligh akbar di Gedung PGRI Karanganyar.

Acara tersebut menjadi momentum puncak syukur atas perjalanan panjang PGRI sebagai organisasi profesi yang konsisten memperjuangkan martabat dan kesejahteraan guru.

Dalam kesempatan yang sama, Aris Munandar juga menyinggung pentingnya regenerasi dalam tubuh organisasi PGRI.

Baca Juga: Sabar/Reza Gagal Menangi Laga Final Hylo Open 2025

“Kami mendorong guru-guru muda, termasuk rekan-rekan PPPK yang sudah menjadi anggota PGRI, agar aktif dan siap melanjutkan perjuangan organisasi. Regenerasi sangat penting agar semangat perjuangan guru Indonesia tetap hidup dan berkembang,” tandasnya. (Lim)

Halaman:

Tags

Terkini