HARIAN MERAPI - Permintaan masyarakat terhadap daging ayam dan telur ayam tinggi. Namun demikian, harga kedua bahan pangan tersebut justru turun. Hal ini terjadi karena stok barang di pedagang melimpah karena pasokan dari peternak sangat banyak.
Pedagang daging ayam di Pasar Kartasura Sumarji, Jumat (10/10/2025) mengatakan, permintaan daging ayam sekarang masih tinggi. Permintaan tersebut datang baik dari pembeli perorangan warga, pelaku usaha makanan atau warung makan dan pedagang kecil.
Tingginya permintaan tersebut diimbangi dengan melimpahnya stok barang di pedagang. Bahkan pasokan daging ayam dari peternak rutin dikirim dalam jumlah banyak setiap hari. Hal ini berdampak pada jaminan di pedagang.
Harga daging ayam dipasaran sekarang mengalami penurunan dibanding sebelumnya. Harga daging ayam turun Rp 250 per kilogram dari sebelumnya Rp 36.750 per kilogram menjadi Rp 36.500 per kilogram. Harga daging ayam tersebut diperkirakan bisa turun lagi karena stok barang di pedagang melimpah.
Baca Juga: Apa jadinya bila guru jadi predator muridnya
"Permintaan daging ayam juga sangat tinggi karena adanya program makan bergizi gratis (MBG) selain pembeli dari warga. Stok barang di pedagang yang melimpah dan harga sekarang turun," ujarnya.
Sumarji mengatakan, kondisi yang terjadi sekarang memang tidak biasa. Sebab disaat permintaan masyarakat tinggi justru harga jual turun. "Stok daging ayam di pedagang sangat melimpah. Kalaupun habis bisa minta pasokan ke pengepul maka langsung dikirim didatangkan dari peternak," lanjutnya.
Pedagang daging ayam di Pasar Gawok, Kecamatan Gatak, Heriyanto mengatakan, stok daging ayam sangat melimpah dan berdampak pada penurunan harga. Apabila sebelumnya sampai naik hingga Rp 40.000 per kilogram maka sekarang turun menjadi Rp 36.000 per kilogram.
"Harga daging ayam ditingkat peternak juga turun. Jadi saat diterima pedagang dan dijual kembali ke pembeli juga menyesuaikan turun," ujarnya.
Baca Juga: Lansia nekat nenggak pestisida, apa motifnya ?
Kepala Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah dan Perdagangan (Diskopumdag) Sukoharjo Iwan Setiyono, mengatakan, harga daging ayam dan telur ayam turun. Kondisi tersebut berbeda dibanding di daerah lain yang mengalami kenaikan harga.
Penurunan harga daging ayam dan telur ayam di Sukoharjo disebabkan karena stok barang di pasaran melimpah. Kondisi tersebut karena keterlibatan langsung peternak membantu distribusi pemenuhan kebutuhan barang hingga ditingkat pedagang.
"Harga telur ayam juga turun dari sebelumnya Rp 29.000 per kilogram menjadi Rp 28.750 per kilogram," ujarnya.
Melimpahnya stok barang bahkan berpengaruh pada sejumlah harga pangan cenderung turun. Hal tersebut seperti terjadi pada daging ayam, telur ayam, cabai, bawang merah dan bawang putih. Penurunan harga juga terjadi karena faktor permintaan masyarakat.