Tahukah Anda cara mengolah daging ayam agar tetap segar dan layak konsumsi, begini tips dari pakar kedokteran hewan IPB

photo author
- Jumat, 12 September 2025 | 12:30 WIB
(Kanan) Akademisi Sekolah Kedokteran Hewan dan Biomedis (SKHB) Institut Pertanian Bogor (IPB University) Trioso Purnawarman dalam acara diskusi di Kementerian Pertanian (Kementan) RI di Jakarta, Kamis (11/9/2025).  (ANTARA/Arnidhya Nur Zhafira)
(Kanan) Akademisi Sekolah Kedokteran Hewan dan Biomedis (SKHB) Institut Pertanian Bogor (IPB University) Trioso Purnawarman dalam acara diskusi di Kementerian Pertanian (Kementan) RI di Jakarta, Kamis (11/9/2025). (ANTARA/Arnidhya Nur Zhafira)



HARIAN MERAPI - Bagaimana cara mengolah daging ayam agar tetap sehat dan layak dikonsumsi ?


Pakar kedokteran hewan dari IPB membagikan tips mengolah daging ayam sesuai dengan tipe kesegaran.


Akademisi Sekolah Kedokteran Hewan dan Biomedis (SKHB) Institut Pertanian Bogor (IPB University) Trioso Purnawarman memberikan sejumlah kiat untuk mengolah daging hewan unggas khususnya ayam, sesuai dengan tipe kesegarannya.

Baca Juga: KPK Telisik Cara Ustadz Khalid Basalamah Dapat Kuota Haji Khusus Tambahan

Trioso dalam acara diskusi bersama Kementerian Pertanian (Kementan) di Jakarta, Kamis, mengatakan terdapat tiga tipe kesegaran atau produk hasil ternak unggas seperti ayam.

“Daging unggas itu ada tiga produk yang dihasilkan, yaitu daging segar-hangat, daging segar-dingin, dan daging segar-beku,” kata Trioso.

Pembeda utama dari tiga produk ini, kata dia, adalah durasi masa simpan. Daging segar-hangat yang cenderung menjadi favorit masyarakat Indonesia, memiliki masa simpan yang paling singkat yaitu hingga lima hari di kulkas, dan harus segera diolah.

“Kalau bicara soal masa simpan, akan terkait juga dengan jumlah kumannya, yang biasanya banyak dialami oleh karkas atau daging yang segar hangat karena disimpan di permukaan atau di udara terbuka,” ujar Trioso.

Baca Juga: Immanuel Ebenezer Diperiksa Soal Tiga Mobil yang Hilang dari Rumah Dinas

Sementara, daging segar-dingin memiliki masa simpan hingga 14 hari, dan daging segar-beku memiliki durasi yang lebih lama yaitu minimal 6 bulan penyimpanan di pendingin (freezer).

Untuk daging segar-dingin dan beku, Trioso menyarankan masyarakat membagi potongan daging sesuai dengan kebutuhan sebelum kemudian diolah atau dimasak.

“Jadi seyogyanya, daging unggas itu sebelum dimasukkan ke freezer, kita minta kalau bisa dipotong sesuai dengan kebutuhan pada saat kita mengonsumsi atau mengolah,” kata dia.

“Untuk daging segar-beku, setelah di-thawing (dicairkan) itu harus segera diolah, tidak boleh dimasukkan lagi ke dalam freezer,” ujarnya menambahkan.

Trioso menilai, daging segar-beku merupakan tipe daging unggas seperti ayam terbaik, karena daya simpannya yang lama, lebih bersih, dan lebih hemat.

Baca Juga: Telisik Tuntutan Aksi 'Blokir Semuanya' di Prancis, dari Kemelut Pajak hingga Tolak PM Loyalis Macron

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Hudono

Sumber: ANTARA

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X