HARIAN MERAPI -Gelombang protes menyusuk serangan brutal tentara Israel ke Jalur Gaza terus meluas.
Di Italia, ribuan warga turun ke jalan memprotes pasukan zionis Israel yang mencegat kapal-kapal Global Sumud Flotilla dan menculik para aktivis yang ikut serta berlayar ke Jalur Gaza
Gejolak unjuk rasa terus berlangsung di sebagian besar wilayah Italia pada Kamis.
Baca Juga: Cak Imin Biayai Empat Korban Selamat Ponpes Ambruk hingga Kuliah
Sejumlah 10.000 orang sebelumnya berpartisipasi dalam unjuk rasa di Roma pada Rabu, di mana pengunjuk rasa menduduki jalur rel di stasiun kereta di Napoli dan Pisa. Ketegangan juga dilaporkan terjadi dalam unjuk rasa di Milan, Piazza della Scala, dan Turin.
Kemudian, para mahasiswa yang terlibat dalam demonstrasi pada Kamis menduduki kampus-kampus mereka, antara lain Universita Statale di Milan, Fakultas Sastra Universitas La Sapienza di Roma, dan Fakultas Humaniora Universitas Turin.
Terjadi pula bentrokan antara pihak kepolisian dan siswa sekolah menengah beserta mahasiswa di stasiun kereta Bologna di hari yang sama. Polisi menggunakan tongkatnya untuk menghalangi pengunjuk rasa yang berupaya menduduki stasiun.
Mahasiswa juga memblokade akses ke gedung rektorat di Universitas Bologna.
Baca Juga: Warga Ramai-ramai Transfer Uang ke Rekening Pemkab Bekasi, Ada Apa?
Serikat buruh USB dan CGIL mengumumkan mogok kerja massal pada Jumat dan demonstrasi di seluruh Italia untuk mengecam serangan terhadap Global Sumud Flotilla.
"Global Sumud Flotilla telah diserang, mogok massal pada 3 Oktober, Israel menyerang hukum internasional," kata USB, sembari menegaskan bahwa "sekarang adalah waktunya memblokade semuanya".
USB pekan lalu telah menyerukan mogok nasional untuk Gaza, dengan unjuk rasa yang berlangsung di 80 kota di seantero Italia melibatkan kurang lebih 500.000 orang . Namun, kekerasan dalam bentrokan oleh 100 orang "ekstremis" di tengah-tengah aksi di Milan menyebabkan 60 petugas kepolisian terluka.
Merespons seruan mogok tersebut, Menteri Perhubungan Matteo Salvini menyatakan bahwa ia siap melarang aksi yang rencananya dilakukan pada Jumat ini.
Perdana Menteri Giorgia Meloni juga mengecam rencana mogok massal itu, namun ia juga mengecam aksi Global Sumud Flotilla.
Baca Juga: Jadwal Lengkap MotoGP Indonesia di Sirkuit Internasional Pertamina Mandalika