nasional

Sorotan Khusus Pakar IDAI: Hidupkan Kantin Sekolah, Jangan Terus Andalkan Dapur Massal MBG

Sabtu, 27 September 2025 | 07:00 WIB
Menyoroti kasus keracunan massal yang dialami para siswa yang diduga imbas menu MBG tak layak di sekolah. ( Instagram.com/@badangizinasional.ri)

HARIAN MERAPI - Kasus keracunan massal akibat program Makanan Bergizi Gratis (MBG) tengah ramai menuai sorotan publik hingga Kamis, 26 September 2025.

Tercatat, jumlah korban yang menembus lebih dari 5.000 siswa di berbagai daerah, membuat status Kejadian Luar Biasa (KLB) ditetapkan oleh berbagai otoritas kesehatan setempat.

Ironisnya, ribuan siswa jatuh sakit usai menyantap makanan yang sejatinya dimaksudkan untuk meningkatkan gizi mereka.

Baca Juga: Pengusaha Kapal Ikan Sadeng Bongkar Dugaan Praktik Monopoli BBM Nelayan

Di lapangan, bukan hanya korban yang mengkhawatirkan. Program MBG yang awalnya diharapkan bisa menjadi solusi perbaikan gizi, justru menimbulkan efek domino terhadap keberadaan kantin sekolah.

Sejumlah pihak menilai, dapur besar yang memasok MBG kini membuat kantin sepi, bahkan sebagian terancam gulung tikar karena siswa kini lebih diarahkan mengonsumsi makanan gratis.

Di sisi lain, kritik terhadap pola distribusi makanan MBG semakin tajam. Sejumlah daerah mengakui makanan dimasak sejak malam hari dan baru sampai ke tangan siswa pada siang keesokan harinya.

Alur panjang ini membuka celah besar bagi pertumbuhan bakteri, terlebih jika standar operasional prosedur (SOP) tidak dijalankan dengan ketat.

Baca Juga: Juara I Krenova Jateng 2025, Warga Gumpang Sukoharjo Berhasil Ciptakan Pitara Pengolah Sampah Plastik Penghasil BBM

Kondisi tersebut mengundang sorotan para ahli. Salah satunya datang dari Ketua Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), Dr. dr. Piprim Basarah Yanuarso, Sp.A(K) yang mengingatkan agar pemerintah tidak menutup mata terhadap aspek keamanan pangan.

dr Piprim menilai, kantin sekolah justru bisa menjadi solusi realistis agar makanan lebih segar dan aman dikonsumsi.

“Jadi memang sebetulnya kalau idealnya nih kenapa nggak menghidupkan kantin-kantin sekolah yang sudah ada. Jadi ini tentu akan praktis makanannya bisa masih hangat pada saat siang hari,” kata dr. Piprim dalam webinar resmi IDAI, pada Kamis, 25 September 2025.

Baca Juga: Dengan Target Produksi 500 Ribu Ons per Tahun, Proyek Pani EMAS Bakal Jadi Tambang Emas Primer Terbesar di Asia Pasifik

Lantas, bagaimana pihak ahli kesehatan melihat fenomena kasus keracunan massal yang terjadi baru-baru ini? Berikut ulasan selengkapnya.

Halaman:

Tags

Terkini

Ada jaksa yang ditangkap dalam OTT KPK di Banten

Kamis, 18 Desember 2025 | 15:15 WIB