Nasib serupa juga dialami oleh 194 siswa dari wilayah Kadungora, Garut, Jawa Barat pun mengalami keracunan setelah menikmati pelaksanaan salah satu program prioritas pemerintah ini.
Keracunan MBG dan Jawaban Konsisten Kepala BGN
Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana, sempat menyatakan bahwa kasus keracunan MBG karena mitra dapur yang belum berpengalaman melayani masakan dalam porsi besar.
“Rata-rata yang muncul di berita terakhir ini adalah semua satuan pelayanan yang baru melaksanakan,” ujar Dadan kepada awak media Kompleks Akademi Militer, Magelang pada 27 Februari 2025 lalu.
Baca Juga: Inilah jenis makanan dan minuman yang dapat meredakan keracunan
Menurutnya, Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang baru memulai belum memiliki pengalaman memasak dalam porsi besar.
Hal itu yang berpengaruh pada tingkat kematangan masih kurang dan menyebabkan keracunan.
“Karena untuk bisa memasak, biasa masak 1 sampai 10 untuk bisa 1.000 sampai 3.000 butuh waktu untuk membiasakan sampai kematangannya cukup,” imbuhnya.
Hal senada kembali dikatakan oleh Dadan saat mengunjungi para siswa di Cipongkor, Kabupaten Bandung Barat pada Selasa, 23 September 2025.
Baca Juga: Rumah Dinas Walikota Salatiga diusulkan jadi museum, akankah segera bangun Rumdin baru?
“Salah satu yang saya instruksikan kepada SPPG baru itu ketika memulai, mereka sudah punya daftar penerima manfaat, katakanlah 3.500 di 20 sekolah, saya meminta agar mereka di awal-awal melayani 2 sekolah dulu,” terang Dadan di Posko Penanganan MBG di Cipongkor.
“Kemudian setelah terbiasa baru naik ke 4 sekolah setelah itu naik lagi ke 10 sekolah, setelah bisa menguasai proses termasuk antara masak dan delivery-nya bisa tepat waktu dengan jumlah yang tertentu baru bisa memaksimalkan jumlah penerima manfaat,” tambahnya.
Supplier untuk bahan baku MBG juga tak luput dari sorotan bos BGN ini dengan menyarankan jika ada pergantian, harus dilakukan secara bertahap.
“Kita instruksikan lagi bagi yang (SPPG) lama agar mau mengganti supplier harus bertahap, jadi segala sesuatu tidak boleh berubah secara drastis,” paparnya.