sleman

Jadi Imam dan Khatib shalat Jumat di Masjid Al-Qona’ah, Sanggrahan, Condongcatur , Khamim berikan motivasi untuk meningkatkan kualitas iman dan amal

Sabtu, 20 September 2025 | 12:15 WIB
Khamim foto bersama jamaah Masjid Al-Qona'ah seusai khutbah Jum'at. (Dok. Pribadi)

HARIAN MERAPI - Menjadi imam dan khatib ibadah Shalat Jumat 19 September 2025 di Masjid Al-Qona’ah, Jln. Krangkungan, Sanggrahan, Condongcatur Depok Sleman, Dr. Drs. H. Khamim Zarkasih Putro, M. Si. menyampaikan khutbah yang inspiratif dan memberikan motivasi kepada jemaah untuk meningkatkan kualitas iman dan amal, dengan tema: ”Keteladanan Nabi Muhammad SAW sebagai spirit pendidik yang ihsan.”

Kajian diawali dengan mengkaji QS Al-Ahzab ayat 21: “Sungguh, pada (diri) Rasulullah benar-benar ada suri teladan yang baik bagimu, (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari Kiamat serta yang banyak mengingat Allah.”

Sungguh, telah ada pada diri Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu dalam semua ucapan dan perilakunya, baik pada masa damai maupun perang.

Baca Juga: Generasi muda hingga lansia senang minum jamu tradisional, baik diminum di tempat maupun dibawa pulang, begini alasannya

Namun, keteladan itu hanya berlaku bagi orang yang hanya mengharap rahmat Allah, tidak berharap dunia, dan berharap hari Kiamat sebagai hari pembalasan; dan berlaku pula bagi orang yang banyak mengingat Allah karena dengan begitu seseorang bisa kuat meneladani beliau.

Pada ayat ini, Allah memperingatkan orang-orang munafik bahwa sebenarnya mereka dapat memperoleh teladan yang baik dari Nabi saw.

Rasulullah saw adalah seorang yang kuat imannya, berani, sabar, dan tabah menghadapi segala macam cobaan, percaya sepenuhnya kepada segala ketentuan Allah, dan mempunyai akhlak yang mulia.

Jika mereka bercita-cita ingin menjadi manusia yang baik, berbahagia hidup di dunia dan di akhirat, tentulah mereka akan mencontoh dan mengikutinya.

Baca Juga: Aturan satu orang hanya miliki satu akun medsos mungkinkah diterapkan?

Akan tetapi, perbuatan dan tingkah laku mereka menunjukkan bahwa mereka tidak mengharapkan keridaan Allah dan segala macam bentuk kebahagiaan hakiki itu.

Di antara sifat-sifat wajib Nabi itu disederhanakan dalam empat sifat utama yang menjadi kunci utama dalam pendidikan keluarga dan berorganisasi, yakni:

Pertama, jujur (shidiq), satu kepemimpinan rasuli yang jujur dan benar serta terhindar dari kedustaan dan kebohongan. Segala apa yang diucapkan patut didengar dibenarkan, dan satunya antara perkataan dan perbuatan.

Kejujuran beliau tidak terkenal hanya di kalangan para sahabat, tapi juga para musuh pun mengakui hal tersebut.

Baca Juga: Kesehatan jiwa dan keseimbangan hidup dalam Islam

Indikator kepemimpinan yang bersifat shidiq adalah memiliki integritas kepribadian, niat yang tulus karena Allah SWT, bisa berfikir alternatif, berbicara dengan benar, memiliki sikap yang terpuji, dan memiliki perilaku teladan.

Halaman:

Tags

Terkini