news

Sejumlah daerah banjir, masyarakat diminta waspadai cuaca ekstrem berdampak rawan bencana alam

Kamis, 11 September 2025 | 14:15 WIB
Ilustrasi - Petugas Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU) mengimbau pengendara mobil saat menerjang banjir di kawasan Jeruk Purut, Jakarta Selatan, Kamis (6/10/2022). (ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat)

HARIAN MERAPI - Masyarakat dalam beberapa hari kedepan diminta mewaspadai perubahan cuaca ekstrem berupa curah hujan tinggi dan angin kencang berdampak pada bencana alam. Kewaspadaan dilakukan setelah ada peringatan dini dari BMKG mengingat bencana alam banjir sudah terjadi disejumlah daerah.

Atas kondisi tersebut Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sukoharjo merespon cepat menyiapkan petugas dan peralatan sebagai antisipasi terjadinya bencana alam. Kewaspadaan bencana alam juga dilakukan dengan melibatkan 167 pemerintah desa dan kelurahan untuk mempercepat pembentukan Desa Tangguh Bencana (Destana).

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sukoharjo Ariyanto Mulyatmojo, Kamis (11/9/2025) mengatakan, sudah ada peringatan dini dari BMKG terkait dengan kondisi cuaca sekarang. Perubahan cuaca ekstrem ditandai dengan peningkatan curah hujan tinggi secara mendadak disertai angin kencang. Dampaknya disejumlah daerah terjadi banjir bandang.

"Di wilayah Kabupaten Sukoharjo sampai saat ini masih aman terkendali. Belum ada kejadian banjir bandang seperti terjadi disejumlah daerah. Namun masyarakat di Sukoharjo kami minta tetap waspada terhadap perubahan cuaca ekstrem peningkatan curah hujan dan angin kencang," ujarnya.

Baca Juga: Waspadai serangan heat stroke saat cuaca panas, begini cara mencegahnya

BPBD Sukoharjo dalam dua hari terakhir sudah melakukan patroli wilayah setelah muncul peringatan dini dari BMKG terhadap kondisi cuaca ekstrem. Petugas keliling untuk memastikan kondisi di Sukoharjo aman dan terkendali.

"Sudah dilakukan pemangkasan ranting pohon yang membahayakan. Termasuk gotong royong bersama masyarakat membersihkan sampah di saluran air dan sungai. Itu sebagai antisipasi apabila hujan deras turun dan angin kencang. Jangan sampai terjadi penyumbatan aliran air di sungai dan pohon tumbang," ujarnya.

Upaya lain juga dilakukan BPBD Sukoharjo sebagai respon cepat atas kerawanan bencana alam dengan mempercepat pembentukan Destana di 167 desa dan kelurahan di 12 kecamatan di Kabupaten Sukoharjo. Program percepatan pembentukan Destana dilakukan dengan melibatkan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait, pemerintah kecamatan, desa dan kelurahan.

Ariyanto Mulyatmojo, mengatakan, percepatan pembentukan Destana dilakukan untuk mendukung program setelah keberadaan kecamatan tangguh bencana (Kencana) di 12 kecamatan.

Baca Juga: Orang tua abai kesehatan anak, 70 persen anak telat terdiagnosisi diabetes tipe 1, ini yang harus dilakukan

"Artinya 12 kecamatan sudah terbentuk Kencana dan ditingkat desa dan kelurahan belum semua membentuk Destana. Karena itu dilakukan program percepatan dengan melibatkan OPD terkait mengingat sesuai kebijakan Pemkab Sukoharjo tahun 2026 nanti di 167 desa dan kelurahan sudah terbentuk Destana," katanya.

Data BPBD Sukoharjo dari 167 desa dan kelurahan di Kabupaten Sukoharjo hingga saat ini belum ada 50 persen yang sudah membentuk Destana. BPBD Sukoharjo akan memaksimalkan sisa waktu empat bulan berjalan hingga akhir tahun 2025 ini untuk merealisasikan target Pemkab Sukoharjo semua desa dan kelurahan sudah membentuk Destana.

"Kenapa begitu lama prosesnya karena pihak desa dan kelurahan masih menganggap wilayahnya aman dari banjir karena jauh dari Sungai Bengawan Solo. Padahal tidak harus menunggu terjadi bencana alam dulu tapi lebih diutamakan membentuk Destana karena bencana alam bisa datang kapan saja misalnya seperti angin kencang yang dapat merusak bangunan dan pohon tumbang," ujarnya.

BPBD Sukoharjo pada tahun 2025 ini berharap ada penambahan jumlah Destana signifikan. Sebab tahun 2026 mendatang ditargetkan sebanyak 167 desa dan kelurahan sudah membentuk Destana.

Baca Juga: Menkeu Purbaya Tegaskan Tak Ada Lagi Pemotongan Dana Transfer ke Daerah

Halaman:

Tags

Terkini

PPDI Merah Putih Ingin Berpatisipasi MBG dan KDMP

Minggu, 21 Desember 2025 | 18:00 WIB