news

Kisah haru orang tua di balik wisuda 602 UKSW Salatiga akhir Juli lalu, ini ceritanya

Rabu, 6 Agustus 2025 | 16:45 WIB
Rektor UKSW peluk orang tua wisudawati asal Pulau Talaud. (Dok. UKSW )

HARIAN MERAPI - Perjalanan 602 lulusan Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) menuju kelulusan dipenuhi kisah perjuangan yang membekas.

Salah satunya datang dari Shintia Pricillia Tundunaung, S.Si.-Teol., lulusan Fakultas Teologi yang dikukuhkan langsung oleh Rektor UKSW, Profesor Intiyas Utami, dalam Wisuda Periode III Tahun 2025 di Balairung Universitas, Kamis (24/7/2025) lalu

Momen mengharukan terjadi saat Rektor Intiyas menyampaikan kisah luar biasa dari orang tua Shintia, Jemi Tundunaung dan Martha Mailuas, yang berhasil selamat dari tragedi kebakaran Kapal Motor (KM) Barcelona V di perairan Pulau Talise, Kabupaten Minahasa Utara, Sulawesi Utara.

Meski baru saja mengalami musibah besar, keduanya tetap hadir untuk menyaksikan wisuda putri mereka.

Baca Juga: Pengurus DPD LDII Sukoharjo 2025-2030 resmi dikukuhkan

Air mata tak terbendung saat nama Shintia dipanggil dalam sambutan Rektor Intiyas di hadapan ratusan lulusan. Rektor Intiyas turun dari podium dan memeluk keluarga Shintia sebagai bentuk penghormatan atas ketabahan dan cinta orang tua yang luar biasa.

Ketua Senat Universitas, Profesor Apriani Dorkas Rambu Atahau, S.E., M.Com., Ph.D., turut memberikan pelukan hangat kepada Shintia, menciptakan momen penuh empati yang menggetarkan ruangan.

“Kami bersyukur keluarga bisa sampai di Salatiga dengan selamat. Semoga wisuda ini menjadi titik awal perjuangan Shintia untuk tetap bersemangat menjadi pemimpin dan membanggakan keluarga, UKSW, dan bangsa,” tuturnya.

Badai Telah Berlalu

Kini badai telah berlalu, kisah pilu yang dialami kedua orang tua Shintia berubah menjadi sukacita. Mereka bisa hadir secara langsung di Balairung Universitas dengan senyum bahagia menyaksikan putri tercintanya memakai toga dan dikukuhkan di antara ratusan lulusan.

Baca Juga: Stabilkan harga beras, Polres Temanggung gelar pasar murah, 400 sak beras langsung ludes terjual

Saat dijumpai seusai prosesi wisuda, senyum bahagia Shintia menyiratkan ungkapan syukur yang tak terucap karena momen bersejarah dalam hidupnya bukan hanya sekadar pencapaian akademik semata, melainkan juga sebagai simbol pengharapan, kekuatan, dan keajaiban.

“Puji Tuhan, hari ini saya boleh diwisuda dan ditemani oleh orang tua tercinta. Suatu kesaksian hidup yang luar biasa, perjalanan orang tua untuk hadir di sini tidaklah mudah. Mereka harus berjuang untuk selamat,” ungkap Shintia.

Lulusan asal Kabupaten Kepulauan Talaud ini menceritakan bahwa di tengah perjalanan orang tuanya menuju Salatiga, kapal yang mereka tumpangi mengalami kebakaran dan seluruh penumpang harus melompat ke laut demi menyelamatkan diri.

Terapung di Laut

Halaman:

Tags

Terkini

PPDI Merah Putih Ingin Berpatisipasi MBG dan KDMP

Minggu, 21 Desember 2025 | 18:00 WIB