solo

Tidak terpengaruh oplosan pabrik, kebutuhan beras Sukoharjo andalkan petani lokal

Sabtu, 19 Juli 2025 | 17:45 WIB
Ilustrasi petani di Sukoharjo panen padi (Wahyu imam ibadi)

HARIAN MERAPI - Kebutuhan beras masyarakat di Kabupaten Sukoharjo sepenuhnya mengandalkan hasil panen padi petani lokal. Stok beras selama ini melimpah dan menjadikan Kabupaten Sukoharjo swasembada pangan dan tidak terpengaruh produk beras oplosan pabrik.

Masyarakat diminta tenang karena produk beras oplosan sudah ditangani oleh pemerintah pusat.

Kepala Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah dan Perdagangan (Diskopumdag) Sukoharjo Iwan Setiyono, Sabtu (19/7/2025) mengatakan, peredaran produk beras oplosan sudah menjadi perhatian besar pemerintah.

Baca Juga: Pertemukan Garuda dengan Irak-Saudi di Grup B, Round 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026 Justru Dinilai Sudah Tak Adil Sejak Awal

Kasus tersebut sudah dilimpahkan untuk diproses hukum. Produk beras oplosan tersebut berjenis beras premium yang dikemas oleh pabrik. Diketahui ada sebanyak 212 merek produk beras oplosan yang sedang ditangani.

"Terkait peredaran produk beras oplosan yang sedang ramai sekarang sudah ditangani pemerintah pusat. Sudah kami tindaklanjuti di daerah dan masih kami koordinasikan dengan pihak terkait mengenai ada tidaknya produk beras oplosan tersebut beredar di Kabupaten Sukoharjo. Sebab ada ratusan merek produk beras oplosan sesuai data pemerintah. Namun yang jelas kondisi disini tidak terpengaruh karena kebutuhan beras di Kabupaten Sukoharjo sepenuhnya mengandalkan petani lokal dan disini sudah swasembada pangan," ujarnya.

Diskopumdag Sukoharjo sudah menjalin koordinasi dengan Dinas Pertanian dan Perikanan Sukoharjo. Termasuk berkomunikasi melibatkan Polres Sukoharjo.

"Masyarakat di Sukoharjo sudah terbiasa mendapat beras dari penggilingan padi, pasar tradisional dan pusat perdagangan beras dimana produk beras sepenuhnya dari petani lokal. Jadi bukan produk pabrikan atau di kemas pabrik," lanjutnya.

Baca Juga: Penyelengaraan BRImo Shoot Into Perfection (SIP) Padel League 2025 sebagai Upaya BRI Hadirkan Gaya Hidup Sehat untuk Generasi Urban

Iwan Setiyono memastikan, perdagangan beras di Kabupaten Sukoharjo normal dan tidak terpengaruh temuan produk beras oplosan pabrikan. Sebab stok beras di pasar tradisional dan tempat perdagangan beras lainnya di Kabupaten Sukoharjo masih melimpah.

"Untuk produk beras kemasan pabrikan dijual di toko modern, mall dan perbelanjaan modern. Itu yang justru akan dipantau bersama dengan pihak terkait. Termasuk melibatkan pihak pengelola," lanjutnya.

Diskopumdag Sukoharjo meminta kepada masyarakat tetap tenang dan tidak panik. Sebab masalah temuan produk beras oplosan sudah ditangani pusat.

"Jadi yang bermasalah itu produk beras tertera dikemas beras premium tapi ada campuran jenis beras lainnya. Jadi tidak sesuai standar dan ada unsur pelanggaran disana. Itu sudah ditangani pemerintah," lanjutnya.

Baca Juga: Farel Prayoga Curhat Uangnya Tersisa Rp56 Ribu di Rekening, Akui Keluarga Sekongkol Gunakan Tabungannya di ATM

Kepala Dinas Pertanian dan Perikanan Sukoharjo Bagas Windaryatno menegaskan, kebutuhan pangan di Kabupaten Sukoharjo khususnya beras sepenuhnya mampu dipenuhi petani lokal. Masyarakat di Kabupaten Sukoharjo sudah terbiasa mendapat beras dari penggilingan padi, pasar tradisional atau tempat perdagangan beras yang sepenuhnya disuplai dari petani lokal.

Halaman:

Tags

Terkini