HARIAN MERAPI - Kebutuhan beras masyarakat di Kabupaten Sukoharjo sepenuhnya mengandalkan hasil panen padi petani lokal. Stok beras selama ini melimpah dan menjadikan Kabupaten Sukoharjo swasembada pangan dan tidak terpengaruh produk beras oplosan pabrik.
Masyarakat diminta tenang karena produk beras oplosan sudah ditangani oleh pemerintah pusat.
Kepala Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah dan Perdagangan (Diskopumdag) Sukoharjo Iwan Setiyono, Sabtu (19/7/2025) mengatakan, peredaran produk beras oplosan sudah menjadi perhatian besar pemerintah.
Kasus tersebut sudah dilimpahkan untuk diproses hukum. Produk beras oplosan tersebut berjenis beras premium yang dikemas oleh pabrik. Diketahui ada sebanyak 212 merek produk beras oplosan yang sedang ditangani.
"Terkait peredaran produk beras oplosan yang sedang ramai sekarang sudah ditangani pemerintah pusat. Sudah kami tindaklanjuti di daerah dan masih kami koordinasikan dengan pihak terkait mengenai ada tidaknya produk beras oplosan tersebut beredar di Kabupaten Sukoharjo. Sebab ada ratusan merek produk beras oplosan sesuai data pemerintah. Namun yang jelas kondisi disini tidak terpengaruh karena kebutuhan beras di Kabupaten Sukoharjo sepenuhnya mengandalkan petani lokal dan disini sudah swasembada pangan," ujarnya.
Diskopumdag Sukoharjo sudah menjalin koordinasi dengan Dinas Pertanian dan Perikanan Sukoharjo. Termasuk berkomunikasi melibatkan Polres Sukoharjo.
"Masyarakat di Sukoharjo sudah terbiasa mendapat beras dari penggilingan padi, pasar tradisional dan pusat perdagangan beras dimana produk beras sepenuhnya dari petani lokal. Jadi bukan produk pabrikan atau di kemas pabrik," lanjutnya.
Iwan Setiyono memastikan, perdagangan beras di Kabupaten Sukoharjo normal dan tidak terpengaruh temuan produk beras oplosan pabrikan. Sebab stok beras di pasar tradisional dan tempat perdagangan beras lainnya di Kabupaten Sukoharjo masih melimpah.
"Untuk produk beras kemasan pabrikan dijual di toko modern, mall dan perbelanjaan modern. Itu yang justru akan dipantau bersama dengan pihak terkait. Termasuk melibatkan pihak pengelola," lanjutnya.
Diskopumdag Sukoharjo meminta kepada masyarakat tetap tenang dan tidak panik. Sebab masalah temuan produk beras oplosan sudah ditangani pusat.
"Jadi yang bermasalah itu produk beras tertera dikemas beras premium tapi ada campuran jenis beras lainnya. Jadi tidak sesuai standar dan ada unsur pelanggaran disana. Itu sudah ditangani pemerintah," lanjutnya.
Kepala Dinas Pertanian dan Perikanan Sukoharjo Bagas Windaryatno menegaskan, kebutuhan pangan di Kabupaten Sukoharjo khususnya beras sepenuhnya mampu dipenuhi petani lokal. Masyarakat di Kabupaten Sukoharjo sudah terbiasa mendapat beras dari penggilingan padi, pasar tradisional atau tempat perdagangan beras yang sepenuhnya disuplai dari petani lokal.