sleman

Pimpinan Ranting ’Aisyiyah Sinduadi Tengah gelar Pengajian Muharram dan santunan anak yatim hadirkan Khamim Zarkasih

Kamis, 10 Juli 2025 | 07:29 WIB
Foto bersama Khamim Zarkasih Putro dengan PRM/PRA Sinduadi Tengah Mlati Sleman setelah Pengajian Muharram dan Santunan Anak Yatim usai. (Dok. Panitia)

HARIAN MERAPI - Pimpinan Ranting Muhammadiyah dan Pimpinan Ranting ’Aisyiyah Sinduadi Tengah Panewon Mlati Sleman DIY mengadakan Pengajian Muharram dan Santunan Anak Yatim pada Rabu, 9 Juli 2025.

Pengajian dalam rangka melaksanakan santunan kepada anak yatim sekaligus memperingati Tahun Baru 1447 H itu berlngsung di Masjid Ashabul Jannah, Karanganyar RT 07 RW 29 Sinduadi, Mlati Sleman DIY.

Pengajian menghadirkan Pembicara Dr. Drs. H. Khamim Zarkasih Putro, M. Si. Dosen UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, Anggota Majlis Tabligh PP Muhammadiyah Periode 2015-2022, Dewan Penasehat Paguyuban Keluarga Sakinah Teladan (KST) DIY, Ketua 3 ICMI Orwil DIY, serta Ketua Dewan Pendidikan Kota Yogyakarta.

Baca Juga: Pemkab Sukoharjo gelar pengajian peringatan Tahun Baru Islam 1447 H, ajak masyarakat pupuk rasa kebersamaan

Dalam kajiannya, Khamim membahas materi dengan tema ”Semangat Tahun Baru untuk Masa Depan yang Lebih Baik.”

Kajian diawali dengan mengkaji QS Al-Hasyr ayat 18: “Wahai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap orang memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat). Bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Mahateliti terhadap apa yang kamu kerjakan.”

Kepada orang-orang yang beriman diperintahkan agar bertakwa kepada Allah, dengan melaksanakan perintah-perintah dan menjauhi larangan-larangan-Nya.

Termasuk melaksanakan perintah Allah ialah memurnikan ketaatan dan menundukkan diri hanya kepada-Nya, tidak ada sedikit pun unsur syirik di dalamnya, melaksanakan ibadah-ibadah yang diwajibkan, dan mengadakan hubungan baik sesama manusia.

Baca Juga: UMBY kolaborasi dengan STIM YKPN dan Bank Sampah Kalen Duit, Yogya luncurkan Inkubator Kewirausahaan Hijau. Ini manfaatnya

Dalam ayat lain Allah SWT berfirman: “Kebajikan itu bukanlah menghadapkan wajahmu ke arah timur dan barat, melainkan kebajikan itu ialah (kebajikan) orang yang beriman kepada Allah, hari Akhir, malaikat-malaikat, kitab suci, dan nabi-nabi; memberikan harta yang dicintainya kepada kerabat, anak yatim, orang miskin, musafir, peminta-minta, dan (memerdekakan) hamba sahaya; melaksanakan salat; menunaikan zakat; menepati janji apabila berjanji; sabar dalam kemelaratan, penderitaan, dan pada masa peperangan. Mereka itulah orang-orang yang benar dan mereka itulah orang-orang yang bertakwa.” (QS. Al-Baqarah; 2:177).

Dalam Al-Qur’an ungkapan kata takwa mempunyai beberapa arti, di antaranya:
Pertama, melaksanakan perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya, sebagaimana yang disebutkan dalam Al-Qur’an dan diajarkan Rasulullah saw seperti contoh ayat di atas.

Kedua, takut melanggar perintah Allah dan memelihara diri dari perbuatan maksiat. Orang yang bertakwa kepada Allah hendaklah selalu memperhatikan dan meneliti apa yang akan dikerjakan, apakah ada manfaat untuk dirinya di akhirat nanti atau tidak. Tentu yang akan dikerjakannya semua bermanfaat bagi dirinya di akhirat nanti.

Di samping itu, hendaklah seseorang selalu memperhitungkan perbuatannya sendiri, apakah sesuai dengan ajaran agama atau tidak.

Baca Juga: Sarasehan di Muhammadiyah Agribusiness Center, Gamping Sleman, dirangkai penyerahan bantuan mesin penggiling kompos

Jika lebih banyak dikerjakan yang dilarang Allah, hendaklah ia berusaha menutupnya dengan amal-amal saleh.

Halaman:

Tags

Terkini