Pedagang memanfaatkan momen tahun ajaran baru untuk meningkatkan penjualan seragam sekolah. Sebab pada kesempatan tersebut penjualan bisa naik lebih dari 100 persen dibanding hari biasa.
"Sejak penerimaan rapor sekitar pertengahan Juni lalu dan setelah pengumuman SPMB tahun ajaran baru 2025/2026 ini sudah ada sekitar 50 sampai 60 pasang seragam sekolah. Angka itu naik 100 persen lebih dibanding hari biasa," lanjutnya.
Orang tua murid Yuliani asal Sukoharjo mengatakan, setelah pengumuman SPMB tahun ajaran baru 2025/2026 langsung membeli bahan berupa kain seragam sekolah. Selanjutnya kain tersebut dijahit menjadi seragam sekolah ke penjahit di dekat rumahnya.
"Begitu pengumuman SPMB dan ada informasi mengenai seragam sekolah langsung saya beli dan dijahitkan ke penjahit. Antri cukup banyak dan harus jadi sebelum hari pertama sekolah," ujarnya.
Yuliani mengatakan, pada tahun ajaran baru ini tidak mengalami kendala terkait seragam sekolah. Sebab dari bahan berupa kain dan menjahit di penjahit berjalan lancar.
"Semua lancar. Khawatirnya kalau ditunda terlalu lama nanti semakin panjang antrian di penjahit dan seragam sekolah tidak selesai," lanjutnya. (*)