internasional

Hubungan Netanyahu-Trump mulai merenggang, Israel isyaratkan ingin kurangi bantuan militer AS secara bertahap

Selasa, 13 Mei 2025 | 12:45 WIB
aksa Mahkamah Pidana Internasional (ICC) Karim Khan sudah mengajukan surat perintah penangkapan untuk Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu atas “kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan” yang dilakukannya di Jalur Gaza. (ANTARA/Anadolu )



HARIAN MERAPI - Hubungan antara pemimpin otoritas Israel Benjamin Netanyahu dengan Presiden AS Donald Trump mulai memanas, terutama terkait pandangan yang berdeda tentang isu Iran dan Gaza.


Bahkan Netanyahu mengisyaratkan keinginan untuk secara bertahap mengurangi bantuan militer dan keamanan dari Amerika Serikat.


Demikian dilaporkan media lokal pada Senin (12/5).

Baca Juga: Ruben Amorim Takut Manchester United Kehilangan Identitas sebagai Klub Besar

“Saya rasa kita perlu membiasakan diri untuk lepas dari ketergantungan pada bantuan militer Amerika,” kata Netanyahu dalam pertemuan dengan Komite Urusan Luar Negeri dan Pertahanan Knesset pada Minggu malam, seperti dikutip harian Israel Maariv.

Netanyahu menyebut bahwa Israel setiap tahunnya menerima dana sekitar 4 miliar dolar AS (sekitar Rp66 triliun) dari AS untuk pengadaan senjata. Namun, menurutnya, ada kemungkinan Israel akan mengikuti langkah serupa seperti saat menghentikan bantuan ekonomi dari AS.

Meski demikian, Netanyahu tidak menjelaskan lebih lanjut mengenai alasan di balik pernyataan mengejutkan itu, yang muncul di tengah memburuknya hubungannya dengan Presiden Trump.

Baca Juga: Teken Perpanjangan Kontrak, Hansi Flick Tangani Barcelona hingga 2027

Beredar pula laporan bahwa Trump telah memutus kontak langsung dengan Netanyahu karena merasa dimanipulasi.

Menurut media Israel, ketegangan antara Trump dan Netanyahu dipicu oleh perbedaan pandangan soal Iran, kelompok Houthi di Yaman, perang di Gaza, serta kebuntuan dalam upaya gencatan senjata di wilayah tersebut.*

Tags

Terkini