HARIAN MERAPI - Berbagai cara dilakukan PMI Kota Yogyakarta untuk memastikan stok darah golongan A dan AB tercukupi. Bagimana tidak, permintaan golongan darah tersebut tergolong tinggi.
Terlebih jumlah pendonor darah golongan A dan AB termasuk minim di Yogyakarta. Hal itu disampaikan oleh Plt Ketua PMI Kota Yogya Irjen (Purn) Haka Astana M. Widya disela Syawalan Keluarga Besar PMI, Rabu (16/4).
"Belum lama ini kami harus kerja keras untuk bisa mendapatkan stok darah A dan AB ini dengan menggunakan donor darah sukarela. Karena permintaan tinggi dan rata-rata pemohon sudah pada inden," katanya.
Baca Juga: Harga Emas di Pegadaian Meroket, Tembus Rp2,004 Juta Per Gram!
Menurutnya, tidak mudah untuk mendapatkan donor darah A dan AB secara sukarela. Sebagian besar pendonor rata-rata golongan O, padaha permintaan golongan darah A dan AB nyaris setiap hari bahkan inden.
"Sepuluh hari yang lalu ada tiga rumah sakit itu inden 30 kantung, untuk golongan darah A dan AB. Jadi, kalau ada pendonor golongan darah A dan AB langsung terpakai," jelasnya.
Maka, untuk mencukupi kebutuhan, tim dari PMI secara rutin melakukan identifikasi data pendonor untuk darah A dan AB. Kalau sudah memasuki waktu donor, akan dihubungi petugas untuk mendonorkan.
Baca Juga: Peruntungan Shio Kuda berlaku besok Jumat 18 April 2025, jangan lagi menyembunyikan perasaan Anda
"Kami juga menjalin komunikasi dengan UDD PMI kabupaten lain di DIY terkait stok darah A dan AB, untuk memastikan masyarakat yang membutuhkan tercukupi," katanya.
Bahkan pada tanggal tertentu khususnya di awal bulan, golongan darah A dan AB juga tergolong tinggi permintaannya. Karena untuk permintaan pasien talasemia dan hemodialisis yang rutin dan tidak bisa ditunda.
"Penyebabnya mungkin populasi manusia dengan golongan darah A dan AB ini termasuk minim. Maka, setiap hari kami melakukan manajemen dengan baik, prinsipnya golongan darah A dan AB cukup, tetapi langka," pungkasnya.*