jawa-tengah

Penyerapan gabah petani Sukoharjo tertinggi Solo Raya tembus 207,31 persen

Kamis, 10 April 2025 | 11:30 WIB
Bulog Surakarta melakukan penyerapan gabah petani Sukoharjo. (Foto: Wahyu Imam Ibadi)



HARIAN MERAPI - Kabupaten Sukoharjo menempati peringkat pertama dengan capaian realisasi penyerapan gabah kering panen (GKP) Bulog Surakarta tertinggi dibanding daerah lain di Solo Raya.

Dari target yang ditetapkan 1.396 ton berhasil direalisasikan 2.894 ton atau 207,31 persen. Keberhasilan tersebut berkat kerja keras dan sinergi pihak terkait.

Pemimpin Perum Bulog Cabang Surakarta Nanang Harianto, Kamis (10/4) mengatakan, berdasarkan data penyerapan GKP Bulog Surakarta diketahui hasilnya Kabupaten Sukoharjo berada diperingkat pertama dan tertinggi di Solo Raya.

Keberhasilan tersebut tidak lepas dari kerja keras dan sinergi bersama melibatkan pihak terkait seperti melibatkan Dinas Pertanian dan Perikanan dan Kodim 0726 Sukoharjo.

Baca Juga: Peruntungan Shio Tikus berlaku besok Jumat 11 April 2025, Anda akan mengalami pertemuan yang menyenangkan tetapi tidak menjanjikan

Berdasarkan data Bulog Surakarta diketahui, Kabupaten Sukoharjo ditarget 1.396 ton realisasi 2.894 ton atau 207,31 persen, Kabupaten Klaten target 2.944 ton realisasi 2.422 ton atau 82,27 persen, Kabupaten Sragen target 3.654 ton realisasi 1.488 ton atau 40,72 persen, Kabupaten Boyolali target 704 ton realisasi 231 ton atau 32,81 persen, Kabupaten Karanganyar target 834 ton realisasi 1.142 ton atau 136,93 persen dan Kabupaten Wonogiri target 546 ton realisasi 516 ton atau 94,51 persen.

"Kabupaten Sukoharjo peringkat pertama dan tertinggi di Solo Raya. Capaian realisasi mampu tembus dua kali lipat lebih dari target. Penyerapan gabah dari petani Sukoharjo sangat melimpah," ujarnya.

Bulog Surakarta mengapresiasi keberhasilan Kabupaten Sukoharjo tersebut. Sebab sejak awal prestasi tertinggi capaian realisasi penyerapan gabah sudah diprediksi sejak awal. Terlebih lagi pengelolaan pertanian di Kabupaten Sukoharjo sudah maju menggunakan peralatan modern.

"Pemkab Sukoharjo sudah sangat besar memberikan perhatian terhadap sektor pertanian. Petani mendapat banyak bantuan dan hasil panen melimpah. Tentu ini juga melegakan bagi pemerintah membantu penyediaan cadangan pangan nasional," ujarnya.

Baca Juga: Eratkan silaturahmi, Pemkot Magelang gelar halalbihalal seluruh ASN

Nanang menjelaskan, sektor pertanian di Kabupaten Sukoharjo juga didukung dengan melimpahnya sumber daya air. Kondisi tersebut sangat mendukung bagi petani bisa terus menanam padi selama tiga kali musim tanam (MT). Sumber air tersebut seperti di dapat dari Dam Colo Nguter maupun sumur dalam pertanian.

"Bulog Surakarta terus melakukan penyerapan gabah dan salah satu daerah potensi tersebut yakni Kabupaten Sukoharjo. Jumlah gabah yang diserap di Sukoharjo terus bertambah dan angkanya sangat besar," lanjutnya.

Nanang menegaskan, penyerapan gabah dilakukan Bulog Surakarta di 12 kecamatan di Kabupaten Sukoharjo. Artinya gabah hasil panen tanaman padi petani di Kabupaten Sukoharjo akan diserap sesuai ketentuan berlaku.

"Kegiatan penyerapan GKP sudah dimulai dari Februari 2025. Posisi GKP yg dibeli GKP yang baik (panen sudah pada waktunya, tidak berhama dan tidak kena banjir) dengan harga Rp 6.500 per kilogram dengan skema bayar langsung atau pembayaran transfer H+1 usai panen," lanjutnya.

Baca Juga: Lebih dari 324 Ribu Merchant Mitra BCA Bisa Terima Transaksi QRIS TAP, Simak Caranya

Halaman:

Tags

Terkini

PPDI Merah Putih Ingin Berpatisipasi MBG dan KDMP

Minggu, 21 Desember 2025 | 18:00 WIB