HARIAN MERAPI - Dinas Perhubungan (Dishub) Sukoharjo melakukan pemetaan titik rawan macet dan rawan kecelakaan lalu lintas arus mudik dan balik Lebaran 2025.
Titik tersebut nantinya akan ditempatkan petugas membantu pengaturan lalu lintas kendaraan selama arus mudik dan balik Lebaran 2025.
Selain itu juga dipasang rambu petunjuk arah untuk mempermudah pemudik dan masyarakat umum lainnya mengakses jalan.
Baca Juga: Pengusaha Kosmetik Binaan BRI Ini Omsetnya Meningkat Pesat di Bulan Ramadan
Kepala Dishub Sukoharjo Toni Sri Buntoro, Jumat (21/3/2025) mengatakan, pihaknya sudah melakukan persiapan menghadapi arus mudik dan balik Lebaran 2025 dengan melakukan pemetaan titik rawan kemacetan dan kecelakaan.
Pemetaan dilakukan Dishub Sukoharjo dengan menerjunkan petugas dan berkoordinasi melibatkan pihak terkait lainnya.
Hasil pemetaan tersebut dijadikan acuan bagi Dishub Sukoharjo dan pihak terkait lainnya dalam pelaksanaan pengamanan arus mudik dan balik Lebaran 2025.
Dalam pemetaan tersebut diketahui hasil tidak jauh berbeda dengan kondisi saat arus mudik dan balik Lebaran tahun sebelumnya.
Baca Juga: Wamentan ingatkan petani tidak jual gabah di bawah harga Bulog, ini alasannya
"Untuk titik rawan kemacetan ada enam titik dan titik rawan kecelakaan ada tiga titik. Itu hasil pemetaan kami menghadapi arus mudik dan balik Lebaran 2025," ujarnya.
Toni menjelaskan, enam titik rawan kemacetan tersebut berada di simpang tiga tugu Kartasura, simpang empat Sanggung Gatak, simpang tiga Kadilangu Baki, depan Pasar Telukan Grogol, depan Pasar Ir Soekarno Sukoharjo dan depan Pasar Jamu Nguter.
Hasil pemetaan Dishub Sukoharjo juga diketahui tiga titik rawan kecelakaan saat arus mudik dan balik Lebaran 2025 seperti di ruas utama jalur Sukoharjo-Wonogiri, jalur utama Kartasura-batas kota Solo, jalur utama Telukan Grogol-batas kota Sukoharjo.
Baca Juga: Hasto: KPK justru mendaur ulang kasus ini tanpa dasar hukum yang jelas
Dishub Sukoharjo setelah mengetahui hasil pemetaan titik rawan kemacetan dan kecelakaan langsung melakukan persiapan dan koordinasi dengan pihak terkait. Hal ini penting dilakukan sebagai upaya pencegahan dan penanganan pada saat arus mudik dan balik Lebaran 2025.