magelang

Tak sekadar hiburan, Tari Soreng Magelang juga memberi spirit petani dalam merawat kesuburan tanah leluhur

Senin, 17 Februari 2025 | 21:00 WIB
Tari Soreng menyambut pengunjung pertama 2024 di kawasan Taman Wisata Candi (TWC) Borobudur, Magelang. (MERAPI-ANTARA/Anis Efizudin)

HARIAN MERAPI - Kesenian rakyat Tari Soreng dari Magelang sampai sekarang terus menggelora memberi spirit petani dalam merawat kesuburan tanah leluhur, dalam menapakkan sejarah kesuksesan masyarakat pendukungnya.

Nilai yang terkandung dalam tari soreng adalah nilai kerja keras, gotong royong, kebersamaan, semangat, pantang menyerah, tangguh, tanggon, teguh, kukuh dalam menghadapi kehidupan sebagai petani.

Fungsi tari Soreng bagi pendukungnya merupakan sarana silaturahmi, sarana hiburan dari mereka oleh mereka dan untuk mereka, media pembinaan warga khususnya generasi muda yang efektif, dan juga sebagai ajang kreativitas warga dalam berolah seni.

 

Seni Tari Soreng bagi warga masyarakat pendukungnya merupakan sarana hiburan sebagai pelepas lelah setelah beraktifitas dalam mengerjakan kewajibanya sebagai petani.

Dalam Tari Soreng tata rias dari tokohnya, Aryo Penangsang, adalah dengan tata rias gagah (telengan) dengan kumis tebal.

Sedang busana yang digunakan celana panjen warna merah, kain barong, sabuk cinde, boro samir, teni warna merah, keris, kepala menggunakan blangkon yang dihiasi bulu di bagian depan.

Sedang tata rias Patih Mentaun, tata rias orang tua dengan kerutan wajah di dahi, alis dan kumis putih. Busana yang digunakan :Celana panjen, kain latar coklat, sabuk cinde, boro samir, teni warna merah, keris, kepala blangkon dan tropong.

 

Tata Rias dan Busana Soreng Pati, Soreng rana dan Soreng Rangkut. Tata Rias sama dengan Aryo Penangsan yaitu; gagahan telengan.

Tata Busana; Celana panjen, kain barong, sabuk cinde, boro samir, sorjan motif bunga, rompi teni, keris, ikat kepala (iket irasan).

Tata Rias dan Busana Pekathik adalah; tata rias geculan dengan dasar bedak putih tebag, alis, mata dan mulut dibuat geculan dengan kumis bulat di bawah hidung.

Busana yang digunakan celana tanggung, kain, sabuk cinde, epek timang, iket irasan dan baju sorjan lurik.

Baca Juga: Sembahyang Po Un di Klenteng Hok Tek Tong Parakan Temanggung untuk keselamatan dan terhindar malapetaka

Untuk iringan Tari Soreang sangat sederhana dengan menggunakan instrumen: trunthung, bendhe 4 buah, simbal dan drum. Sebagai pemangku irama adalah bendhe ynag digunakan sebagai acuan dalam perpindahan irama.

Halaman:

Tags

Terkini

SIMAGENTA untuk Perkuat Manajemen ASN Kota Magelang

Kamis, 9 Oktober 2025 | 19:50 WIB