HARIAN MERAPI - Komisi C DPRD DIY melakukan kunjungan kerja ke JJLS Kelok 23, Kretek, Bantul. Hal ini menyusul adanya aduan warga terkait banjir yang membawa lumpur karena proyek pengerjaan JJLS.
"Kemarin kita mendapat informasi, kemudian kita rapatkan lalu, dan langsung cek ke lapangan," beber Ketua Komisi C DPRD DIY Nur Subiyantoro, Rabu (8/1/2025).
Menurut Nur Subiyantoro, saat perencanaan ada yang salah terhadap konsultannya. Bagaimana tidak, projek pengerjaan akan dilakukan pada bulan Agustus 2024 hingga Oktober 2025, dan memasuki musim hujan.
"Kita tidak usah melihat kebelakang. Tapi kedepan antisipasi dini harus dilakukan, itu kan timbunan-timbunan tanah siap meluncur kebawah kalau ada hujan," katanya.
Baca Juga: Resmi, Patrick Kluivert gantikan Shin Tae-yong jadi pelatih baru timnas Indonesia
Diharapkan, agar tidak terjadi banjir membawa lumpur, air untuk tidak dialirkan ke tanah yang gembur. Pasalnya, hal itu akan terbawa air hingga ke perkampungan, mengingat hujan masih akan panjang tahun ini.
"Untuk sendimen di aliran sungai harus diambil. Ini merupakan tindakan pertama minggu ini," tandasnya.
Kepala Satuan Kerja Pelaksanaan Jalan Nasional Wilayah DIY Tisara Sita, mengatakan, saat ini proses pengerjaan masih terus berlangsung. Menurutnya aliran air telah di proteksi sehingga aliran air menjadi satu.
"Terkait dengan adanya aduan banjir di Jalan Parangtritis sudah kita lakukan pembersihan saluran sedimen, itu memang terbawa. Untuk menanggulangi sedimen ke bawah kita ada tanggul," katanya.(*)